Liputan6.com, Prancis - Pencarian bagian tubuh dari penumpang Germanwings yang jatuh di pegunungan Alpen, Prancis berlangsung sepekan lebih. Dalam proses tersebut, juga dievakuasi puing-puing pesawat yang tersebar di area seluas 2 kali lapangan bola.
Pencarian yang dilakukan sejak 24 Maret dilaporkan rampung pada Kamis 2 April waktu setempat. Tim evakuasi juga sudah dilaporkan membawa seluruh bagian tubuh dari 150 orang yang ada di Airbus A320 itu.
"Proyek evakuasi ini merupakan proses yang sulit, terlebih karena pesawat menghantam Pegunungan Alpen dengan kecepatan 430 mil per jam. Itu berarti, tidak satu jasad pun ditemukan utuh. Beberapa bagian bahkan bisa saja terkubur di dalam tanah, akibat kuatnya tabrakan pesawat dengan pegunungan," demikian diberitakan Independent.co.uk, Kamis (2/4/2015).
Tim yang terdiri ratusan orang menyisir lokasi, membalik puing-puing pesawat, untuk menemukan bagian tubuh korban yang mungkin tersembunyi. Bahkan serpihan -- seperti sayatan kulit -- sekalipun bisa jadi merupakan temuan berharga. Untuk menguak identitas korban, dengan cara pencocokan DNA.
Hingga Jumat 27 Maret, terdata sudah 600 bagian tubuh ditemukan. Gigi, data medis, tato, DNA dari rambut atau sikat gigi digunakan sebagai data pembanding untuk mengidentifikasi korban bencana udara, yang diduga kuat sengaja ditabrakkan kopilot Andreas Lubitz ke pegunungan Alpen.
Sebelumnya, tim pencari juga menemukan cockpit voice recorder (CVR), salah satu bagian dari kotak hitam. Lainnya, perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) belum ditemukan.
Kepala laboratorium kriminal nasional Prancis IRCGN di Pontoise, Francois Daoust mengatakan tim forensik yang bermarkas di lokasi kecelakaan dan di Paris telah mengumpulkan 78 profil DNA yang berbeda dari ratusan sampel yang diambil di lokasi kecelakaan Germanwings. Dengan demikian masih ada 72 DNA lainnya yang belum ditemukan.
Menurut Daoust, proses identifikasi bisa memakan waktu antara dua hingga empat bulan. Hasil identifikasi akan disampaikan pada keluarga korban secara serentak, setelah proses diselesaikan.
"Jika saya mengumumkan identifikasi sesegera mungkin ke pihak keluarga korban, secara psikologis hal ini akan menggangu kerabat penumpang lain yang belum teridentifikasi," tambah Daoust.
Sebuah unit khusus bertugas di daerah pegunungan yang dibantu peneliti Jerman, kini sedang membersihkan lokasi kecelakaan puing, juga barang pribadi yang masih berserakan di pegunungan.
Kepala eksekutif Lufthansa, Carsten Spohr dan direktur maskapai penerbangan berbiaya rendah Germanwings, Thomas Winkelmann, mengunjungi lokasi kecelakaan pada Rabu 1 April.
Advertisement
Pesawat Airbus A320 yang menempuh perjalanan dari Barcelona ke Dusseldorf itu jatuh di pegunungan Alpen Prancis pada Selasa 24 Maret 2015. Sebanyak 150 penumpang termasuk kru pesawat tewas dalam tragedi tersebut. (Tnt/Ein)
Baca Juga