Liputan6.com, Jakarta - Vespa adalah motor ikonik asal Italia yang menghasilkan sensasi tersendiri saat mengendarainya. Meskipun saat ini pasar telah disesaki oleh motor dengan teknologi terbaru, tetapi sepertinya hal tersebut tidak berarti apapun bagi pecinta Vespa. Mereka setia dengan tunggangan lawasnya.
Meskipun begitu, karena Vespa termasuk motor tua, masalah akan selalu muncul. Karena itu, ia harus mendapat perawatan khusus. Pengecekan berkala harus selalu dilakukan, terutama sebelum melakukan perjalanan jauh seperti untuk touring bersama komunitas.
Advertisement
Ada beberapa masalah yang biasanya paling sering menjangkiti Vespa. Masalah tersebut biasanya kerusakan yang terjadi pada kopling ataupun pengapian. Hal ini diakui oleh Nike Ampow, salah satu karyawan Aneka Motor, bengkel Vespa terbesar di Jakarta saat ditemui pada Kamis (2/4).
1. Kopling
Sebagaimana pada kendaraan lain, kopling adalah peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol dengan poros roda gigi transmisi. Fungsinya adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, lalu transmisi tersebut mengubah tingkat kecepatan sesuai keperluan.
Permasalahan yang sering terjadi pada kopling adalah ia tidak masuk netral saat di cengkeram. Hal ini dapat terjadi karena setelan yang sudah mulai kendur. Cara menanggulanginya adalah dengan menyetel ulang kopling sampai mesin netral ketika gigi dan kopling dicengkeram. Jika masih belum benar juga, maka cara lainnya adalah mengganti kampas kopling.
Nah, jika Anda tidak bisa melakukannya sendiri, maka jangan ragu untuk menyerahkannya ke bengkel. Jika sudah sangat rusak dan semua komponen perlu diganti, maka biaya yang dibutuhkan dapat mencapai Rp 700 ribu, demikian ujar Nike. Selain itu, biaya tambahan lain adalah jasa mekanik, yaitu sekitar Rp 35 ribu hingga kopling dapat betul kembali.
>> Klik laman selanjutnya
Pengapian
2. Pengapian
Sebagaimana kendaraan pada umumnya, sistem pengapian berfungsi untuk menghasilkan percikan bunga api pada busi untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder. Sistem ini juga menjadi salah satu masalah utama yang sering dijumpai pada Vespa.
Sistem pengapian yang buruk bisa berdampak pada laju motor, bahkan dapat mematikan mesin. Masalah pada pengapian biasanya terdapat pada setelan platina yang tidak tepat. Masalah ini bisa juga timbul karena perangkat lain seperti busi, koil, platina, kondensor, atau spul pengapian yang sudah tidak layak pakai.
Untuk mengatasi masalah ini, pengendara Vespa harus tahu dari mana asal masalahnya. Jika terjadi masalah pada busi, lihatlah warna elektroda atau kepala busi. Jika warnanya kecokelatan (merah bata) itu tandanya pembakaran optimal.
Namun jika berwarna hitam, maka campuran udara dan bensin tidak seimbang atau suplai bensin lebih banyak. Sebaliknya, jika elektroda berwarna putih menandakan pasokan udara lebih banyak ketimbang bensin sehingga cenderung kering.
Untuk menanggulangi masalah ini dapat dilakukan dengan cara menyetel ulang ukuran pilot jet dan main jet pada karburator serta melakukan seting yang tepat.
Jika permasalahannya pada platina, maka setel ulang jarak kerenggangan antara konektor minus dan kolektor plus sekira 0,5 milimeter.
Selain itu, cara mudah lainnya adalah membawanya ke bengkel Vespa terpercaya. Di Aneka Motor, biaya yang perlu dikeluarkan untuk masalah pengapian yang parah sekira Rp 450 ribu dan Rp 30 ribu untuk biaya jasa mekanik.
>> Klik masalah selanjutnya
Advertisement
Starter
3. Starter
Selain dua masalah sebelumnya yang paling sering menimpa Vespa di Aneka Motor, masalah lainnya adalah Vespa tidak bisa starter. Masalah ini biasanya timbul karena kerusakan klaher atau bearing hingga gigi stater yang rontok.
Untuk menyelesaikan masalah ini, mau tidak mau seluruh mesin Vespa harus dibongkar, atau dengan kata lain turun mesin. Setelah dibongkar, maka proses pengecekan dapat dilakukan dengan mudah. Bagian yang rusak harus diganti dengan yang baru. Hal ini berguna untuk mengantisipasi agar masalah yang sama tidak terulang lagi.
(rio/ian)