Liputan6.com - H&M pada Rabu 1 April 2015 mengumumkan bahwa mereka tengah bekerja sama dengan perusahaan inovasi tekstil Worn Again untuk mengujicoba teknologi bahan daur ulang. Hal ini didasari oleh tingginya permintaan bahan katun dan polyester di seluruh dunia.
Teknologi yang disebut dengan istilah `Textile-to-textile, Chemical-recycling Technology` ini mengekstraksi material dari sebuah pakaian untuk dirangkai kembali menjadi benang baru. “Hal ini dapat mengubah cara fesyen dibuat dan dapat secara masif mengurangi kebutuhan untuk mengekstrasi bahan-bahan mentah dari planet kita,” ucap Anna Gedda, Head of Sustainability H&M.
Advertisement
Selain H&M, pelaku bisnis fesyen lain yang mengikuti proyek bersama dengan Worn Again adalah Kering. Induk perusahaan dari berbagai merek ternama itu melibatkan label Puma pada proyek tersebut. Kering ingin menunjukkan bahwa teknologi dari Worn Again bisa menjadi opsi komersial yang dapat juga mengurangi sampah.
“Inovasi adalah hal yang kita butuhkan untuk menghadapi tantangan lingkungan global,” ujar Marie-Claire Daveu, Chief Sustainability Officer dari Kering, seperti dilansir dari Vogue.co.uk pada Senin (6/4/2015). (bio)