Liputan6.com, Jakarta - Konflik internal di tubuh Partai Golkar antara kubu Agung Laksono dan pihak Aburizal Bakrie atau Ical kian runcing. Peluang islah pun menipis, terutama pasca-putusan sela dari Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang mengabulkan permohonan kubu Ical.
"Segala kemungkinan itu ada (islah), tapi melihat begini kayaknya terjal," kata Ketua DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono, Leo Nababan saat dihubungi di Jakarta, Jumat (3/4/2015) malam.
Leo mengakui penyebab sulitnya islah lantaran tidak ada pihak yang mau mengakui kelebihan orang dan mau mengakui kekalahan sendiri. Kubu Agung, diakui Leo, sudah membuka ruang bagi kubu Aburizal Bakrie untuk melakukan islah. Namun, ruang tersebut ditolak mentah-mentah.
"Dari dulu kami buka (islah), tapi dari sana (kubu Ical) tidak mau. Surat sudah kami layangkan, tapi tidak dibalas," ujar dia.
Meski begitu, Leo mengaku pihaknya tak merasa khawatir. Sebab, lambat laun pendukung Aburizal Bakrie atau Ical sudah mulai rontok dan mengakui kepengurusan Partai Golkar yang dipimpin Agung Laksono.
"Tapi sudah ada 98 orang yang bergabung. Seperti Airlangga Hartarto yang ikut sana sekarang terdaftar di kami," tukas dia.
Bakal Layangkan SP2
Selain itu, Leo mengatakan, pihaknya telah melayangkan Surat Peringatan (SP) 1 kepada tiga kadernya yang berada di DPR, yakni Ade Komaruddin (Akom), Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Setya Novanto (Setnov). Dalam waktu dekat ini, kubu Agung bahkan akan melayangkan SP2 kepada 3 pentolan Golkar dari kubu Ical tersebut.
"Kemarin kita sudah layangkan SP1, nanti akan kita layangkan SP2 dan PAW (Pergantian Antar Waktu). Mungkin dalam dekat ini kita layangkan (SP2)," beber Leo.
Menurut Leo, SP2 akan dilayangkan dalam pekan depan. Namun, ia belum mau mengungkapkan kapan waktu pastinya. "Mungkin Senin besok, atau dua hari lagi. Tapi sedang kita susun ketiganya langsung (di-SP2)," sebut dia.
Sebelumnya, dalam rapat harian DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono memutuskan melayangkan SP1 kepada 3 kader di DPR. Tiga kader itu adalah Setya Novanto yang kini menjabat Ketua DPR. Kemudian, Ade Komaruddin dan Bambang Soesatyo yang dinilai tidak legowo meninggalkan kursi pimpinan fraksi di DPR RI. (Ans)
Golkar Kubu Agung Laksono: Kemungkinan Islah Ada, Tapi Terjal
Peluang islah menipis, terutama pasca-putusan sela dari PTUN yang mengabulkan permohonan Golkar kubu Ical.
diperbarui 04 Apr 2015, 08:27 WIBPeluang islah menipis, terutama pasca-putusan sela dari PTUN yang mengabulkan permohonan Golkar kubu Ical.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
KAI Bakal Hadirkan Satu Rangkaian Kereta Wisata Jakarta-Jogja saat Libur Nataru
VIDEO: Dedi Mulyadi Bakal Mengantor di 5 Wilayah Jawa Barat
Peta Partai Politik Pilkada Serentak 2024
112 Quote Bahasa Inggris dari Tokoh Terkenal yang Menginspirasi, Lengkap dengan Artinya
Ucapan Selamat HUT Persija dari Pramono Anung, Inginkan Jadi Klub Kebanggaan Kita Bersama
Rahasia Membersihkan Lap Dapur Kotor dengan Cepat, Tanpa Perlu Cairan Pemutih
Makanan Penurun Kolesterol Mudah Dibuat Di Rumah, Kacang Kedelai dan Jahe
Ikea: Donald Trump Terapkan Tarif Impor Bakal Dongkrak Harga
Bangun 800 Ribu Rumah, BTN Butuh Suntikan Modal Besar
Pilkada 1 atau 2 Putaran? Ini Syarat dan Jadwalnya
Kumpul Fakta Liputan6.com Digelar, Upaya Lawan Hoaks Terkait Kesehatan
Teks Khutbah Jumat: Kelola Waktu dengan Bijak, Hindari Kebiasaan Menunda-nunda