Liputan6.com, Jakarta - Setelah sempat diragukan bisa tampil di Indonesia Super League (ISL), yang kini menjadi Qatar National Bank (QNB) League, Arema Cronus dipastikan akan menjamu Persija Jakarta. Duel perdana ini akan digelar di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (4/4/2015).
Duel ini akan menjadi pusat perhatian dalam laga pembuka QNB League. Apalagi kedua tim sudah mempersiapkan diri sejak akhir tahun lalu. Termasuk tampil di ajang Trofeo Persija.
Kekuatan Penuh Arema
Kekuatan Penuh Arema
Di kubu Arema, Pelatih Suharno, dapat leluasa memainkan strategi yang dia kehendaki setelah tidak ada pemain yang cedera parah. Hanya Sengbah Kennedy yang diragukan tampil setelah belum fit seratus persen akibat cedera yang dialami saat latih tanding di Jawa Tengah.
Namun, dia tetap dimungkinkan untuk berlaga jika dibutuhkan. Walaupun nantinya Kennedy tak bisa bermain pun rasanya tidak ada masalah dengan Singo Edan. Ada sederet gelandang dengan kualitas bagus seperti Ahmad Bustomi, Juan Revi, I Gede Sukadana, Hendro Siswanto, serta Feri Aman Saragih.
Tim pujaan Aremania ini tampaknya akan bermain dengan formasi menyerang 4-4-2. Kurnia Meiga yang menjadi kiper akan dilindungi tiga pemain timnas, Hasyim Kipuw, Ahmad Alfarizi, Victor Igbonefo, serta satu bek asing berpengalaman, Fabiano Beltrame.
Juan Revi, Sukadana, Bustomi, dan Hendro mengisi lini tengah untuk menyuplai duet penyerang Cristian Gonzales dan Samsul Arif.
Dalam skema lain, Arema bisa bermain dengan pola tiga penyerang jika Yao Ruddy atau Ahmad Nufiandani diturunkan sejak menit awal.
Dengan susunan seperti apapun rasanya tidak ada yang berubah drastis dari sisi kekuatan tim. Pemain inti maupun cadangan punya kualitas yang tak jauh berbeda.
Singo Edan perlu mengejar kemenangan untuk memberi tambahan kepercayaan diri setelah sempat diterpa isu non teknis tak lolos verifikasi BOPI. Kemenangan juga akan meningkatkan moral tim yang diberi target juara setelah musim lalu hanya sampai semifinal.
Musim lalu Arema terhenti di empat besar setelah kalah dari Persib Bandung, yang akhirnya keluar sebagai juara. Rekor musim lalu Arema sebenarnya cukup baik. mereka mencetak 64 gol dan hanya 23 kali kebobolan. Dengan rata-rata 2,3 gol per pertandingan jelas ini jadi ancaman berarti bagi setiap lawan. Mengingat komposisi tim tak jauh berbeda, Arema tetap akan tampil trengginas musim ini.
Advertisement
Persija Masih Berbenah
Persija Masih Berbenah
Sementara sang tamu, Persija masih dalam proses berbenah. Macan Kemayoran meraih hasil kurang memuaskan musim lalu setelah tak lolos ke fase delapan besar. Hanya berada di peringkat 5 Wilayah Barat, Persija harus mengakui bahwa musim lalu bukanlah musim yang pantas untuk dikenang.
Catatan statistiknya juga tak istimewa. Hanya mencetak 27 gol dan kebobolan 15 gol. rata-rata 1,3 gol per pertandingannya jelas jauh dibanding Arema. Oleh karena itu wajar jika kemudian manajemen melakukan perombakan besar-besaran dengan mendatangkan sejumlah pemain lokal dan asing yang dirasa mumpuni untuk mengawali kebangkitan Persija yang diharapkan segera bisa meraih gelar juara.
Di pundak pelatih berpengalaman, Rahmad Darmawan, asa Jakmania untuk menyaksikan timnya jadi juara digantungkan. Antusiasme pun meningkat setelah Bambang Pamungkas, ikon klub yang dua musim tak membela tim ibukota.
Sayangnya performa tim selama pramusim belum mengesankan. Persija bahkan sempat kalah lima gol tanpa balas di Kanjuruhan dari Arema pada turnamen pramusim. Walaupun kala itu bisa dibilang Persija belum tampil dengan skuat penuh karena banyak pemain cedera, nyatanya pemain baru yang diharapkan mendongkrak performa juga belum menunjukkan kualitasnya selama ini.
Lebih berat bagi RD – sapaan akrab Rahmad Darmawan – pada laga pertama nanti mereka tak akan diperkuat oleh Martin Vunk dan Stefano Lilipaly. Komando lini tengah akan dipegang oleh pemain berkebangsaan Nepal, Rohit Chand.
Seperti biasa RD akan kembali memainkan pola 4-4-2. Andritany Ardhiyasa akan dilindungi oleh Ismed Sofyan, Alan Aciar, Saiful Indra Cahya, dan Ambrizal. Di lini tengah Adam Alis yang tampil mengesankan timnas U-22, Alfin Tuasalamony, Rohit Chand, dan Ramdani Lestaluhu. Bambang Pamungkas dan Yevgeni Kabaev sebagai juru gedor.
Duel Dua Veteran
Duel dua penyerang veteran
Pertandingan ini akan jadi adu ketajaman antara dua penyerang gaek. Cristian Gonzales di kubu Arema dan Bepe di pihak Persija. Musim lalu keduanya punya performa yang cukup baik.
El Loco – julukan Critian Gonzales – yang sudah berusia 39 tahun masih tampil di 25 pertandingan. Dia mampu mencetak 15 gol dan 7 assist. Bermain selama 2.136 menit, Crisgo melakukan rata-rata 1,4 tembakan ke gawang lawan setiap pertandingannya dengan akurasinya 46 persen.
Sementara Bepe yang musim lalu bermain untuk Pelita Bandung Raya (PBR) mencetak 10 gol dan 1 assist. Meski sempat absen tak bermain semusim ketajaman pria asal Salatiga ini tetap terjaga. Itu yang membuat Dejan Antonic memainkannya dalam 24 pertandingan dengan jumlah menit bermain 1.730. Dia melakukan rata-rata 1 tembakan per pertandingan dengan akurasi 46 persen.
Advertisement
Arema Lebih Unggul
Arema unggul rekor pertemuan
Arema unggul rekor pertemuan atas Persija. Musim lalu baik di Kanjuruhan maupun Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Arema selalu menang. Sunarto mencetak gol tunggal di stadion Kanjuruhan. Lalu Gustavo Lopez menceploskan bola dari titik penalti untuk mencuri kemenangan di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Selama ISL kedua tim sudah bertemu 12 kali. Singo Edan menang tujuh kali, sementara Macan Kemayoran hanya sempat menang tiga kali. Dua laga lainnya berakhir imbang. Kemenangan terakhir Persija atas Arema terjadi di Gelora Bung Karno ketika gol Pedro Javier di LSI 2012 tak mampu dibalas punggawa Singo Edan.
Menilik rekor pertemuan jelas menguntungkan Arema. Apalagi Persija belum pernah meraih kemenangan jika pertandingan digelar di stadion Kanjuruhan. Jadi, untuk laga pembuka ini Arema layak diunggulkan untuk kembali menggulung Persija.
Grafis
(Sirajudin Hasbi/Labbola)
Advertisement