Liputan6.com, Jakarta - Kinerja keuangan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) belum mencatatkan kinerja gemilang pada 2014. Rugi perseroan naik tipis 8,53 persen menjadi Rp 2,87 triliun pada 2014.
Kenaikan rugi bersih itu didorong pendapatan turun 43,10 persen menjadi Rp 1,17 triliun pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,07 triliun. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), yang ditulis Minggu (5/4/2015).
Advertisement
Kontribusi penurunan itu berasal dari jasa telekomunikasi yang turun dari Rp 2,19 triliun pada 2013 menjadi Rp 1,26 triliun pada 2014. Jasa interkoneksi juga turun 22 persen menjadi Rp 184,20 miliar pada 2014.
Di sisi lain, perseroan mencatatkan penurunan di sejumlah pos beban. Beban karyawan turun dari Rp 363,10 miliar pada 2013 menjadi Rp 328,68 miliar pada 2014. Beban penjualan dan pemasaran turun 52,24 persen menjadi Rp 87,04 miliar pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 182,25 miliar. Beban operasi dan pemeliharaan turun menjadi Rp 438,94 miliar pada 2014.
Melihat kinerja itu, perseroan masih membukukan rugi per saham dasar yang diatribusikan ke pemilik entitas induk menjadi 93,88 pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya 86,50.
Total liabilitas naik 13,13 persen menjadi Rp 11,46 triliun pada 31 Desember 2014. PT Bakrie Telecom Tbk mengalami defisiensi modal bersih sekitar Rp 3,87 triliun pada 2014. (Ahm/)