Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang berlangsung pada akhir 2015 menjadi satu hal yang dilematis bagi industri kecil menengah (IKM).
Satu sisi, tiap negara optimistis mampu bersaing di perdagangan bebas ASEAN. Namun di sisi lain ada kekhawatiran jika hanya menjadi pasar oleh negara ASEAN yang lain.
Lantas, bagaimana langkah yang harus ditempuh Indonesia dalam menghadapi MEA?
Advertisement
Direktur Jenderal IKM Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Euis Saedah mengatakan, perdagangan bebas ASEAN bukanlah sekadar persaingan produk. Lantaran setiap negara memiliki produk yang siap dipasarkan di negara ASEAN.
"MEA itu sebenarnya untuk barang sudah tidak ada masalah, mau bagaimana lagi, keluar masuk ASEAN tidak boleh ada hambatan sudah nol persen," kata dia kepada Liputan6.com seperti ditulis di Jakarta, Senin (6/4/2015).
Dia beranggapan, saat ini yang menjadi penting untuk didorong ialah perbaikan dari sektor jasa. Dengan perbaikan di sektor jasa, maka produk memiliki nilai tambah untuk bersaing di pasar bebas.
"Karena kita bukan bicara barang. Yang menentukan bagaimana jasa pelayanan untuk transportasi barang, barang sampai di tempat, terjamin kualitas yang dihendaki," kata Euis.
Karena itu, dia mendorong, kompetensi sektor jasa perlu dibangun untuk menghadapi MEA. Ada banyak cara untuk membangun kompetensi sektor jasa. Salah satunya, dengan binaan dan sertifikasi sehingga muncul sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan menjadi nilai tambah produk.
"Kita dari SDM tidak hanya jual, value added diproses yang dituntut kelas menengah sekarang. Value creation harus bagus dan unik. Produknya tidak dijual di sembarang tempat. Itu yang orang cari," terangnya.
Ketua DPD Irman Gusman pernah mengatakan satu yang perlu disiapkan oleh Indonesia untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN ada kebutuhan akan sumber daya kepemimpinan. Dia mencontohkan, dengan sumber daya kepemimpinan yang baik maka Indonesia mampu bersaing seperti halnya negara tetangga Singapura.
"Singapura adalah salah satu contoh negara kecil yang tumbuh menjadi besar berkat sumber daya kepemimpinan yang hebat," ujar Irman. (Amd/Ahm)