JK Ajak Perguruan Tinggi Islam Swasta Bentengi Bangsa dari ISIS

Menurut JK, ‎ideologi radikal seperti ISIS bisa masuk ke dalam suatu negara bak virus apabila negara itu lemah.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 06 Apr 2015, 12:04 WIB
Jusuf Kalla (Dok. Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)

Liputan6.com, Makassar - Keberadaan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang kian mengkhawatirkan direspons Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Ia meminta agar perguruan tinggi Islam swasta (PTIS) membantu pemerintah untuk turut membentengi generasi muda dari paham radikal militan tersebut.

Ia juga menekankan, Indonesia menganut paham Islam yang moderat. "Kalau ingin tetap pertahankan Islam di Indonesia, PTIS harus menjaga Islam moderat. Tidak hanya sebagai ilmu, tapi dijalankan," kata ‎JK‎, dalam Pembukaan Musyawarah Nasional ke-11 Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta, di Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (6/4/2015).

"Kita jadi pusat perhatian karena bisa jaga antar Islam dan antar agama lain. Tak ada yang merayakan hari keagamaan secara bersama-sama kecuali di Indonesia. Ada masalah tapi kita tak perlu perang," tambah JK.

Ketua Dewan Pembina Badan Kerja Sama PTIS itu menjelaskan, ‎ideologi radikal seperti ISIS bisa masuk ke dalam suatu negara bak virus apabila negara tersebut lemah.

Tindakan brutal yang dihasilkan dari paham radikal tersebut, lanjut JK, tidak menghormati anugerah yang diberikan Allah.

"Di balik itu kita bersyukur, Islam Indonesia sangat moderat dan beda dengan negara lain. Perlu kita jaga itu. Apa yang terjadi di negara Islam lainnya bukan tontonan menarik," ucap JK.

"Saling membunuh, mengebom, menghancurkan rahmat yang diberikan Allah. Sebagai perguruan tinggi yang berdasarkan Islam, tentu harus jaga ini," tegas JK.

JK mengutarakan, negara lemah bila keadaan politik negara tersebut sedang kurang baik dan ekonominya buruk. Karena itu, para mahasiswa harus belajar dan menyerap ilmu pengetahuan, untuk menghindari 2 kondisi tersebut.

"Bicara perguruan tinggi, kita bicara ilmu. Bagaimana anak muda kita bisa optimal partisipasi dalam pembangunan‎ bangsa," tutur JK.

Ketua Umum Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKS-PTIS) Muhadjir Effendy juga senada dengan JK. Ia mengungkapkan, pihaknya yang membawahi 426 PTIS dengan jumlah mahasiswa mencapai 2 juta, siap membentengi generasi muda dari paham ISIS.

"‎Sehubungan dengan tema di atas, kami segenap PTIS mencermati isu yang berkembang, yang mengusung ide radikalisme dan paham yang sempit. Kami akan membentengi mahasiswa kami, mengembangkan Islam Rahmatan lil alamin. PTIS yang tergabung pasti akan ikut membantu," tandas Muhadjir. (Tnt/Yus)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya