Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) mencatat adanya kenaikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax 92 usai pemerintah mencabut subsidi Premium. Tipisnya perbedaan harga antara dua komoditas itu membuat pengguna Pertamax beralih ke Premium.
Vice President Fuel Marketing PT Pertamina Muhammad Iskandar mengatakan, konsumsi Premium mengalami penurunan sebesar 7.000 kiloliter (kl) per hari setelah subsidi untuk Premium dicabut.
Advertisement
"Saya monitor harian. Kalau premium itu turun dari 84 ribu kl, sekarang 77 ribu kl," kata Iskandar di Gedung DPR, Jakarta, Senin (6/4/2015).
Sejalan dengan berkurangnya konsumsi Premium, jumlah pengguna Pertamax juga meningkat sebesar 5.000 kl. Sisanya sekitar 2.000 kl dinikmati badan usaha lain termasuk PT Shell Indonesia dan PT Total Oil Indonesia.
Ini menunjukkan adanya pengguna yang beralih ke Pertamax akibat rendahnya disparitas harga. Saat ini harga premium yang tak disubsidi saat ini Rp 7.400 per liter, sedangkan Pertamax Rp 8.600 per liter.
"Sekitar 5.000 kl pindah ke Pertamax," ungkapnya. (Pew/Ndw)