Kongres PDIP Dinilai Momen Tepat Eratkan Partai dengan Jokowi

Hubungan kekurangeratan itu dinilai terlihat pada respons PDIP atas sejumlah kebijakan Jokowi.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 06 Apr 2015, 23:19 WIB
Politisi PDIP Masinton Pasaribu membantah Presiden Jokowi disetir Ketua Umum PDIP Megawati.

Liputan6.com, Jakarta - Hubungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan PDIP dinilai berjalan kurang erat karena kesibukannya. Karena itu, Kongres ke-IV PDIP dinilai sebagai momen tepat untuk mempererat pola hubungan tersebut.

Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjajaran Muradi menilai hubungan kekurangeratan itu terlihat pada respons partai atas sejumlah kebijakan Jokowi. Ada sejumlah persoalan yang dinilai membuat hubungan antara PDIP dengan Jokowi merenggang.

"Salah satunya pengajuan dan kemudian pembatalan nama Budi Gunawan dari calon Kapolri," ujar Muradi di Jakarta, Senin (6/4/2015).

Presiden Joko Widodo sebelumnya menunjuk Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Namun kemudian Jokowi membatalkan pelantikan setelah Budi Gunawan ditetapkan tersangka oleh KPK. Selanjutnya Jokowi menunjuk Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri yang baru.

Muradi menyatakan, Kongres ke-IV PDIP yang digelar di Bali pada 9-12 April 2015 itu dapat dijadikan sebagai momen tepat untuk menjalin hubungan baik antara PDIP dengan Jokowi. Setidaknya ada sejumlah hal yang diperhatikan dalam ajang tersebut.

"Belajar dari sejumlah kebijakan yang dibuat, Jokowi harus melibatkan atau setidaknya berbicara dengan partainya maupun KIH terkait kebijakan yang dibuat," ujar dia.

‎"Hal tersebut juga memperkuat kontrol dan pengawasan partai agar pemerintahan Jokowi-JK tetap teguh dan konsisten di jalan Trisakti dan Program Nawacita," tandas Muradi. (Ali)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya