NR Holding Siap Serap Saham Induk Usaha Berau Coal

Restrukturisasi utang PT Berau Coal Energy Tbk akan dilakukan dengan tiga tahap yang salah satunya penawaran saham oleh induk usahanya.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Apr 2015, 13:44 WIB
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - NR Holdings Limited (NRH) akan menyerap saham yang ditawarkan Asia Resources Minerals. Langkah itu sebagai salah satu bagian dari restrukturisasi utang PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU).

PT Berau Coal Energy Tbk melalui anak usahanya Berau Capital Resources Pte Ltd menerbitkan obligasi senilai US$ 950 juta. Obligasi atau surat utang jatuh tempo itu masing-masing dengan kupon bunga  12,5 persen senilai US$ 450 juta yang jatuh tempo pada 2015. Lalu utang jatuh tempo pada 2017 memiliki kupon bunga 7,25 persen dengan nilai US$ 500 juta.

Penyelesaian restrukturisasi utang itu terdiri dari sejumlah tahap. Pertama, induk usaha perseroan yaitu Asia Resources Minerals akan meraup dana sekitar 67,8 juta poundsterling atau setara US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,29 triliun (asumsi kurs Rp 12.948 per dolar Amerika Serikat) dari hasil open offer.

Kedua, membayar utang lama senilai US$ 118,75 juta. Ketiga, menukar surat utang lama yang jatuh tempo pada 2015 dan 2017 dengan surat utang baru yang punya jangka waktu lebih panjang.

"Penyelesaian utang ini diharapkan selesai Juni 2015," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Selasa (7/4/2015).

Asia Resources Minerals akan menawarkan saham dalam rangka open offer. Harga saham yang ditawarkan 25 pence. Harga yang ditawarkan cukup tinggi dari penutupan perdagangan 27 Maret 2015 di kisaran 12,1 pence. Lalu lebih tinggi dari penutupan perdagangan 6 Februari 2015 di kisaran 14 pence.

Dalam pelaksanaan open offer ini, NR Holdings yang The Hon Nathaniel Rotschild bertindak sebagai principal beneficiary bersedia menyerap hasil penawaran tersebut. Untuk melaksanakan aksi korporasi itu, Asia Resouce Mineral akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 22 April 2015. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya