Liputan6.com, Jakarta - Ilmuwan Polandia sedang mengembangkan sebuah pelindung tubuh bermaterial liquid (liquid body armour) atau cairan yang mengeras ketika terkena benda keras. Teknologi ini diklaim lebih kuat dari kevlar, dapat melindungi tubuh dari berbagai serangan peluru berkecepatan 450 meter per detik.
Kevlar sendiri adalah serat sintesis sekuat baja yang biasa digunakan sebagai bahan baku rompi anti peluru. Bahan ini memang kuat, tetapi cenderung berat dan kaku.
Advertisement
Sementara cairan yang tengah dikembangkan ini memiliki karakter elastis sehingga membuat pengguna mudah bergerak. Cairan tersebut ditempatkan ke dalam kantong khusus dan akan menyerap dampak benturan peluru serta mencegah terjadinya cidera pada organ tubuh.
Material yang digunakan memanfaatkan cairan non-Newtonian, yang mana dapat mengalir sesuai suhu atau tekanan. Cairan ini dibuat dengan cara mencampurkan tepung jagung dan air untuk membentuk cairan yang disebut 'oobleck'.
Dalam hal ini, cairan non-Newtonian disebut Shear-Thickening Fluid (STF). STF akan mengeras pada suhu tertentu, melindungi tubuh dari proyektil yang melesat dengan kecepatan tinggi.
Mengutip laman Mirror, Rabu (8/4/2015), bahan-bahan lengkap untuk membuat STF saat ini masih dirahasiakan oleh perusahaan yang membuatnya, Moratex.
"Kita telah menemukan dan merancang cairan yang berfungsi baik dalam menahan benturan peluru pada kecepatan lebih dari 450 meter per detik. Kami telah berhasil," kata Moratex kepada Reuters.
(isk/dhi)