Jokowi Ingatkan Direksi PLN Agar Lebih Efisien

Presiden Joko Widodo memerintahkan PT PLN (Persero) untuk melakukan efisiensi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Apr 2015, 16:52 WIB
PLTGU Tanjung Priok menjadi salah satu pembangkit listrik untuk mengatasi krisis listrik di Jawa yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2017, Jakarta, Kamis (4/9/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan PT PLN (Persero) untuk melakukan efisiensi. Pasalnya, subsidi listrik akan dikurangi Rp 30 triliun untuk tahun ini.

Jokowi mengaku telah menekankan Direksi PLN untuk melakukan efisiensi dalam melakukan pembangkitan listrik sehingga bisa mengurangi biaya produksi listrik.

"Karena saya tekankan PLN harus efisiensi. Kita minus (subsidi listrik berkurang) Rp 30 trliun untuk tahun ini," kata Jokowi, di kantor Pusat PLN, Jakarta, Selasa (7/4/2015).

Direktur Utama PT PLN Sofyan Basyir mengungkapkan, subsidi listrik selama ini digunakan untuk membiayai produksi pembangkit listrik dan subsidi untuk golongan pelanggan 450 voltampere (VA) dan 900 VA.

"Subsidi untuk dukung BBM. Pelanggan 450 VA dan 900 VA. Mereka rakyat miskin, negara wajib berikan subsidi," tuturnya.

Efisiensi yang akan dilakukan PLN adalah dengan mengganti pembangkit listrik yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan pembangkit yang menggunakan bahan bakar yang lebih murah.

"Dulu pakai BBM seperti di Medan dan Bali. Pengunaan bisa sampai menghabiskan anggaran Rp 16 triliun. Dengan beroperasinya PLTU Nagan Raya, PLTU Pangkalan Susu, dan Arun akan hilangkan posisi pembangkit diesel yang kurangi," pungkasnya. (Pew/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya