Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno hari ini mengadakan silaturahmi dengan para petani tanaman tebu di Jember, Jawa Timur.
Dalam silaturahmi tersebut dihadiri oleh Ketua Asosiasi Petani Tebu Republik Indonesia (Aptri) Arum Sabil, jajaran Muspida Kabupaten Jember dan 3.000 petani dan pegawai Pabrik Gula di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pada kesempatan itu, Rini membeberkan keinginan pemerintah untuk siap pasang badan demi memajukan industri gula dalam negeri untuk tahun-tahun ke depan.
"Saya sedih memperhatikan perkembangan infustruktur gula kita, padahal kondisi 2001 sangat sulit. Baru satu bulan jadi menteri saya didemo para petani tebu, untuk itu saya sangat berharap pabrik-pabrik gula milik negara ini bisa hidup dan hidupnya dengan para petani tebu," kata Rini dalam keterangannya, Selasa (7/4/2015).
Di hadapan ribuan para petani tebu, Rini mengaku terharu dengan perjuangan para petani tebu yang dari era reformasi hingga saat ini terus menyuarakan haknya untuk mendapat kesejahteraan kepada Pemerintah.
Namun begitu, dalam realisasinya petani tebu terus dihadapkan dengan persaingan bisnis yang tidak adil. Yang terbaru para petani dikeluhkan bocornya gula rafinasi ke pasar-pasar tradisional, hal itu yang kemudian menggerus pasar mereka.
"Saya yakin dengan hati yang bersih dan otak yang cerdas bersama-sama kita kompak bekerja maka 2019 kita akan swasembada gula, bukan hanya gula rumah tangga tapi juga gula rafinasi," paparnya.
Untuk mendukung industri gula, salah satu bentuk dukungan pemerintah adalah telah dianggarkannya Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada perusahaan BUMN yang mengelola pabrik gula, seperti PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) sebesar Rp 1 triliun.
Sementara itu, Ketua Aptri Arum Sabil mengaku mengapresiasi apa yang menjadi komitmen Menteri BUMN tersebut. Dirinya juga menyerukan kepada para petani tebu dan seluruh pegawai Pabrik Tebu untuk tidak menyerah dalam mencapai swasembada gula.
"Kita semua merindukan beliau (Menteri BUMN), saya ingin mengajak kita melawan lupa, setelah tahun 1998 petani tebu harus berhadapan langsung dengan pasar, singkat cerita petani dan pabrik bangkrut massal saat itu," jelasnya.
Acara silaturahmi yang berlangsung kurang lebih 1,5 jam tersebut ditutup dengan penanaman tebu bersama Menteri BUMN di lahan milik Ketua Aptri yang tidak jauh dari lokasi silaturahmi meski kondisi cuaca sedang hujan. (Yas/Ndw)
Cerita Menteri Rini Saat Didemo Petani Tebu
"Saya sedih perhatikan perkembangan infrstruktur gula kita, padahal kondisi 2001 sangat sulit. Baru satu bulan jadi menteri saya didemo."
diperbarui 07 Apr 2015, 18:55 WIBRini Soemarno (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mabes Polri Kirim Brimob untuk Pengamanan Pilkada Dompu, Kenapa?
Taubat Pasti Diterima Allah, tapi yang Seperti Ini Kata Gus Baha
Atta Halilintar Rela Kehujanan di Acara Kampanye Krisdayanti, Disebut Menantu Idaman
Menko Polkam Minta AKP Dadang Iskandar Dihukum Berat
Mengintip Profil Paslon Pilgub Sulawesi Selatan 2024 dan Riwayat Pendidikannya
Bahaya Tanam Pohon di Lintang Tinggi, Bikin Pemanasan Global Makin Parah
Hari Tenang Pilwalkot 2024, Kota Semarang Bersih dari APK
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 26 November 2024
Cara Praktis Mengolah Lidah Sapi Agar Empuk dan Antibau
Cara Mudah Membuat Ikan Teri Goreng Tetap Renyah Tanpa Tepung
Rahasia Mengolah Kikil Agar Tetap Lezat dan Tidak Lengket
Buah Favorit untuk Diet yang Efektif dan Menyenangkan