Liputan6.com, Makassar - Tangis bahagia pecah saat para mahasiswa warga negara Indonesia (WNI) dari Yaman tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan. Lebih dari 30 WNI, belasan di antaranya balita dan anak-anak, ini diterbangkan dari Bandara Ngurah Rai, Bali ke Makassar.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (7/4/2015), umumnya para mahasiswa yang dipulangkan ini sudah bertahun-tahun tinggal di Yaman dan memiliki keluarga di sana.
Kondisi berbeda terlihat di rumah keluarga Maria Ulfa Luthfiana di Kelurahan Kuripan, Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah. Orangtua Maria, mahasiswa Universitas Al Ahgaff, Yaman, cemas putrinya tak kunjung dievakuasi pulang ke Indonesia.
Ayah Maria, Muhammad Ustadzi, menceritakan komunikasi terakhir dirinya dengan anaknya. Ia mengatakan anaknya ketakutan mendengar suara gemuruh perang di sekelilingnya.
"Kemarin malam, terakhir dia memberi kabar bahwa dia takut untuk bertahan di asrama karena mendengar suara-suara roket dan tank-tank perang itu," ungkap ustadzi.
Proses evakuasi WNI di Yaman memang tidak sesuai rencana awal. Sulitnya mendapat izin terbang dari otoritas Arab Saudi membuat evakuasi tidak bisa berlangsung cepat. 3 Titik untuk evakuasi warga pun ternyata tidak kondusif.
KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan, proses evakuasi tidak serta merta bisa langsung dilakukan begitu tim tiba di sana. Harus ada koordinasi terlebih dahulu dengan pihak Koalisi Arab Saudi yang saat ini memerangi pemberontak Al Houthi.
"Tidak semudah itu, kita datang ke sana langsung mengambil warga negara kita. Kita harus mendapat clearance dulu. Karena semua wilayah udara di sana saat ini dikuasai oleh koalisi Saudi Arabia," terang Agus.
Namun tindakan pemerintah mengevakuasi warganya dari Yaman ternyata tidak sepenuhnya diapresiasi. Muhammad Musyafa, misalnya, mengutarakan kegusarannya atas langkah pemerintah yang mengevakuasi pulang keponakannya, Nailul Hammam, mahasiswa Universitas Al Ahgaff. Menurut dia, tidak semua daerah di Yaman masuk kategori berbahaya. (Nfs/Yus)
Tangis Bahagia Sambut Kedatangan WNI dari Yaman
Sejumlah orangtua mahasiswa masih cemas karena anaknya yang belajar di Yaman belum berhasil dievakuasi pulang ke Indonesia.
diperbarui 07 Apr 2015, 17:53 WIBMenlu Retno LP Marsudi saat menerima kedatangan ratusan WNI dari Yaman di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (5/4/2015). Sebanyak 110 dari 262 WNI yang dievakuasi dari Yaman ini merupakan gelombang pertama. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Timnas Indonesia Berangkat ke Bahrain 6 Oktober 2024 Dini Hari, Pemain Luar Negeri Menyusul
Ada lonjakan, KAI Commuter Tambah Kembali 6 Perjalanan ke Bogor
FamilyMart Hilangkan Area Makan di Toko-Toko Seluruh Jepang, Kenapa?
Bantu Tangani Balita Stunting di Balikpapan, Ini yang Dilakukan PAMA
Urai Kepadatan, KAI Commuter Tambah 10 Perjalanan KRL Bogor
Polisi Gandeng Masyarakat Tionghoa Lawan Politik Identitas
Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Ekonomi Global dan Domestik
UMKM Binaan Pertamina Cuan di Ajang Inacraft, Kantongi Transaksi Sebesar Ini
Ini Alasan Masyarakat Belanja Produk Lokal
IBL All Indonesian Cup 2024: Lumat Satria Muda, Pelita Jaya Paksa Game Ketiga
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Baru Lagi soal Pembubaran Paksa di Kemang
Cara Menghadapi Pasangan yang Badmood Agar Hubungan Tetap Harmonis