IHSG Cetak Rekor, PR Jokowi Percepat Belanja Infrastruktur

Presiden Jokowi kembali menyambangi BEI jelang penutupan perdagangan saham. Seketika itu, IHSG langsung terbang mencetak rekor tertinggi.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 07 Apr 2015, 20:19 WIB
Ilustrasi IHSG (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyambangi Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelang penutupan perdagangan saham. Seketika itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terbang mencetak rekor tertinggi ke level 5.523,29.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil yang ikut mendampingi Presiden Jokowi bertandang ke BEI mengatakan, respons investor di pasar modal sangat bagus hari ini.

"IHSG mencetak rekor baru, investasi asing cukup besar masuk ke Indonesia lebih dari Rp 6 triliun sampai akhir Maret 2015. Net buy asing besar. Return pasar modal hingga akhir Maret sudah 5 persen dan pasar modal kita terbaik ketiga se-Asia," ujar dia di kantornya, Jakarta, Selasa (7/4/2015).

Dengan prestasi ini, Sofyan mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah bukan berasal dari Indonesia. Kondisi tersebut disebabkan faktor eksternal di luar negeri.

"Tugas saat ini mempercepat pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), belanja infrastruktur. Bursa saham sebagai salah satu indikator perekonomian kita," cetus dia.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG naik 42,25 poin (0,79 persen) ke level 5.523,29. Indeks saham LQ45 mendaki 0,86 persen ke level 962,03. Seluruh indeks saham acuan menghijau pada penutupan hari ini.

Penguatan IHSG ini ditopang dari 176 saham menghijau. Sementara itu, 115 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Sedangkan 95 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan kembali normal setelah sehari sebelumnya cukup sepi usai libur panjang. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 239.693 kali dengan volume perdagangan saham mencapai 6,93 miliar. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,61  triliun.

Secara sektoral, sembilan dari sepuluh sektor pembentuk indeks menghijau pada hari ini. Satu-satunya sektor yang melemah adalah sektor aneka industri yang turun 0,58 persen. Sedangkan sektor yang paling besar penguatannya adalah sektor konstruksi yang menguat 3,14 persen, disusul dengan sektor industri dasar yang naik 1,80 persen dan kemudian sektor perkebunan yang naik 1,41 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 500 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 500 miliar. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya