Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman berharap stok beras yang bisa dimiliki oleh Perum Bulog bisa mencapai 4 juta ton pada 2015. Hal itu menimbang adanya hasil evaluasi yang menyatakan adanya penambahan lahan sawah dari sebelumnya 8,1 juta hektar menjadi 8,7 juta hektar hingga 8,8 juta hektar.
Anggota Kelompok Kerja Ahli Dewan Ketahanan Pangan, Khudori mengatakan, target yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian tersebut sulit untuk dipenuhi. Dia menerangkan memang pengadaan stok beras Bulog bergantung produksi beras. Namun demikian, produksi beras bukan satu-satunya pendorong peningkatan stok Bulog.
"Selama ini pengadaan beras oleh Bulog salah satunya ditentukan seberapa besar produksi beras tahun sebelumnya, kalau kenaikan besar memang bagus, tapi bukan satu-satunya," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (7/5/2015).
Khudori mengatakan, tidak terpenuhinya target karena disebabkan harga beras sudah terlampau tinggi di pasaran. Sementara, pemerintah menerapkan Harga Pemebelian Pemerintah (HPP) untuk gudang Bulog sebesar Rp 7.300.
"Tahun ini semakin berat, dari kondisi lapangan sampai hari ini meski panen raya harga gabah jauh di atas HPP Rp 7.300 di gudang Bulog. Sementara di lapangan pekan lalu masih Rp 10.000," katanya.
Dengan harga yang tinggi tersebut, dia menuturkan Bulog harus menerima dua konsekuensi. Pertama tidak menerima jumlah sebesar yang diinginkan. Kedua dengan jumlah yang diinginkan namun kualitasnya buruk. "Kalau menempuh jalan yang kedua risikonya besar," paparnya.
Kebijakan pemerintah menaikan HPP gabah untuk meningkatkan produktivitas petani pun dinilai terlambat. Seharusnya, dia menuturkan kebijakan tersebut keluar sebelum masa tanam.
Sebelumnya, Amran mengatakan tambahan lahan diperoleh setelah Kementerian Pertanian membentuk tim khusus untuk bergerak di lapangan. Dia menambahkan, bertambahnya stok Bulog juga didorong oleh peningkatan hasil panen sebesar 5 persen hingga 10 persen. "Ada tambahan 700 ribu hektar tahun ini," tandasnya. (Amd/Gdn)
Stok Beras Bulog 4 Juta Ton Bakal Sulit Tercapai
Pemerintah menerapkan Harga Pemebelian Pemerintah (HPP) untuk gudang Bulog sebesar Rp 7.300.
diperbarui 07 Apr 2015, 21:30 WIBPresiden Joko Widodo meninjau Gudang Beras Bulog, Jakarta, Rabu (25/2/2015). Presiden Jokowi memerintahkan Bulog menggelontorkan semua stok beras di gudang Bulog agar harga beras di pasaran normal kembali. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ditanya Nyoblos Siapa di Pilkada 2024, Prabowo: Ya Jelaslah, Masa Pilih...
Orang Baik Saja Bisa Jelek apalagi Orang Jelek, Begini Maksud Gus Baha Mengutip Kitab Hikam
Viral Aksi Wanita Mendaki Gunung Dukono yang Lagi Erupsi Bikin Warganet Geram (belum)
Link Nonton Film Indonesia Tanpa Ampun yang Terinspirasi Dari Peristiwa Kriminal di Bali, Eksklusif di Vidio
Malaysia Contek Cara Indonesia Penuhi Kebutuhan Listrik
Cara Membuat Basreng Pedas Daun Jeruk yang Gurih dan Nagih, Cocok untuk Jualan
Jaksa Sebut 3 Terdakwa Distribusi Konten Milik Nex Parabola Telah Melanggar Hukum
10 Ciri-Ciri Penipuan di JobStreet, Kenali Modus Loker Bodong Ini
Cadangan Pangan Meningkat, Presiden Prabowo Puji Kinerja Menko Zulhas dan Menteri Teknis Bidang Pangan
Kemenkeu, Bappenas dan PANRB Jadi Ujung Tombak 48 Kementerian Baru Prabowo
Lippo Cikarang Rugi Rp 1,6 Triliun di Kuartal III 2024
Soal Insentif Mobil Hybrid, Airlangga Hartarto: Bikin Dulu Saja Produknya