Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) dipastikan akan mengambil alih Blok Mahakam yang akan habis masa kontraknya pada 2017. Saat ini, Blok Mahaman masih dikelola oleh PT Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation. Dalam proses transisi pengambil alihan, Pertamina menjamin tak ada pekerja yang dirumahkan.
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto menjelaskan, blok migas yang berada di wilayah Kalimantan Timur tersebut saat ini mempekerjakan tenaga ahli kurang lebih 2.000 orang. Dengan beralihnya kepemilikan blok ke Pertamina, para pekerja tersebut dipastikan tidak akan mendapat surat pemberhentian.
"Kami bisa sampaikan, kalau Pertamina ambil alih, seluruh pekerja di Blok Mahakam yang sebagian besar merupakan pekerja Indonesia itu akan kami pertahankan. Mereka akan tetap di situ," kata Dwi seperti yang ditulis, Rabu (8/9/2015).
Mengenai penghasilan, Dwi menambahkan, Pertamina juga akan memberikan penghasilan dan remunerasi tidak jauh berbeda dari sebelumnya ketika blok dikelola oleh Total dan Inpex.
Beberapa hari lalu, jajaran Direksi Pertamina telah bertemu dengan Serikat Pekerja Blok Mahakam untuk mendiskusikan mengenai proses pengambil alihan blok tersebut dikaitkan dengan kesejahteraan para pekerja. "Ini semua sudah jadi pertimbangan kami, dan sudah kami presentasikan ke Pemerintah saat itu, dan ketika itu disampaikan bahwa kami siap," tegas Dwi.
Hanya saja yang menjadi perhatian oleh Pertamina adalah tingkat produksi Blok Mahakam yang ditakutkan akan mengalami penurunan dalam masa transisi kepemilikan blok tersebut.
Namun begitu, Dwi mengaku yakin Pertamina akan berusaha semaksimal mungkin memuluskan proses transisi tanpa harus mempengaruhi jumlah produksi secara signifikan.
Selain itu, Dwi juga mengungkapkan bahwa Pertamina tidak akan mengelola Blok Mahakam sendirian. Kemungkinan besar Pertamina akan kembali menggandeng Total mengingat perusahaan tersebut sudah memiliki pengalaman tentang blok tersebut.
"Tentu saja kami akan melihat siapa yang bisa diajak kerja sama tentu tidak mungkin cari orang yang tidak tahu sama sekali mungkin lebih baik yang tahu (Total) tapi bagaimana hasilnya akan kita lihat," kata Dwi.
Dalam satu minggu ke depan, Pertamina masih mempersiapkan proposal untuk diajukan ke Pemerintah mengenai pengelolaannya. Artinya, keputusan apakah langkah menggandeng Total atau dimandatkan untuk mengelola sendiri berada di tangan pemerintah sebagai pemegang saham Pertamina.
"Jadi Pertamina sekarang harus melakukan analisa dengan baik sehingga transisi berjalan semulus mungkin," tegas dia. (Yas/Gdn)
Ambil Alih Blok Mahakam, Pertamina Janji Tak Rumahkan Pekerja
Pertamina akan memberikan penghasilan dan remunerasi tidak jauh berbeda dari sebelumnya ketika blok dikelola oleh Total dan Inpex.
diperbarui 08 Apr 2015, 11:04 WIBIlustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kisah Umar bin Abdullah Memerdekakan Budak yang Pura-Pura Sholat, Diceritakan Gus Baha
Alasan Warga Palembang Pilih Golput, Lokasi Jauh Hingga Dapat Serangan Fajar
Maksimalkan Produktivitas dengan Laptop Tipis Premium ASUS Zenbook S 14 UX5406
Megawati Sampaikan Sikap PDIP soal Hasil Pilkada 2024: Jaga Suara dan Kumpulkan Bukti Intimidasi Aparatur Negara
Perusahaan Ini Bakal Bangun PLTA Cibuni 3 dan Cimandiri 3 di Sukabumi
Prospek Makin Cerah, Bali Jadi Destinasi Investasi Properti Populer di Asia
Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha 4 Rakaat, Jadi Amalan Pembuka Rezeki
Mendag Budi Lepas Ekspor Produk Kerajinan Bantul Senilai Rp2 Miliar
SukkhaCitta hingga BeeMe Raih Local Heroes Brand 2024, Apresiasi bagi Jenama Lokal yang Menginspirasi
Daftar Lengkap Peserta BWF World Tour Finals 2024, Indonesia Berapa Wakil?
VIDEO: Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Kasus Korupsi Impor Gula Berlanjut!
Hasil Hitung Cepat SMRC Pilkada Jakarta 100%: RK-Suswono 38,8%, Dharma-Kun 10,17%, Pramono-Rano 51,03%