Liputan6.com, Jakarta - Operator telekomunikasi seluler belomba-lomba menyediakan layanan telekomunikasi berbasis 4G LTE (Long Term Evolution) secara komersial bagi pelanggannya. Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia tak mau ketinggalan dalam menghadirkan layanan tersebut.
Layanan telekomunikasi berbasis internet cepat itu diakui Telkomsel cukup diminati pelanggannya. Sejak diluncurkan beberapa waktu lalu, pelanggan Telkomsel yang sudah menggunakan layanan teknologi 4G mencapai angka 250 ribu pelanggan.
Advertisement
Jumlah itu sebenarnya masih terbilang sangat kecil bila dibandingkan total seluruh jumlah pelanggan Telkomsel yang mencapai sekitar 140 juta di seluruh Indonesia. Perusahaan ini mengaku menargetkan 50% pelanggan seluler yang memakai layanan 4G berada di jaringan miliknya.
"Kita targetkan 50% market pengguna 4G LTE itu berada di Telkomsel. Saat ini, kita sudah gelar layanan 4G LTE secara komersial di 4 kota dengan total pengguna sekitar 250 ribuan," ungkap Hendi Mulya Syam, Senior VP LTE Project Telkomsel yang ditemui tim Tekno Liputan6.com di Hotel Atlet Century Park, Jakarta.
Pria berkacamata ini menambahkan perusahaannya berharap jumlah pelanggan 4G di layanannya bakalan meningkat setelah layanan berbasis internet cepat itu digelar secara komersial di frekuensi 1800 Mhz.
"Penetrasi pelanggan 4G kita harapkan bakalan naik lebih cepat setelah berada di frekuensi 1800 Mhz. Sekarang kita sedang melakukan persiapan untuk menggelar 4G di frekuensi 1800 Mhz secara komersial. Kita akan segera melakukan realokasi frekuensi dulu sesuai dengan ketetapan pemerintah," tambah Hendi.
Realokasi frekuensi merupakan tahapan yang perlu dilakukan operator telekomunikasi yang akan menyediakan layanan 4G di frekuensi 1800 Mhz agar lebih optimal dengan rentan pita yang berurutan dan lebih lebar.
Pemerintah menargetkan realokasi frekuensi jaringan 1800 Mhz bisa rampung sebelum akhir tahun 2015 ini.
(den/isk)