AS Kirim Senjata ke Saudi untuk Gempur Milisi Houthi di Yaman

Selain mempercepat pengiriman senjata, pemerintah Washington juga meningkatkan kerja sama di bidang pertukaran informasi intelijen.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 08 Apr 2015, 11:15 WIB
Pemberontak Houthi memeriksa lokasi serangan udara Saudi di kota Saada (30/3). Situasi Yaman yang memburuk memaksa PBB menarik seluruh staf internasionalnya dari sana. (Reuters/VOA News)

Liputan6.com, Sanaa - Bantuan persenjataan untuk Arab Saudi menggempur pemberontak Houthi di Yaman datang dari Amerika Serikat (AS). Pengiriman senjata ke koalisi yang dipimpin Saudi itu juga dinyatakan akan dipercepat.

Selain mempercepat pengiriman senjata, Washington juga meningkatkan kerja sama di bidang pertukaran informasi intelijen.

"AS juga meningkatkan kerja sama intelijen dengan koalisi. Sebagai bagian dari upaya tersebut, kami sudah mengirim persenjataan, meningkatkan pertukaran data intelijen, dan mendirikan unit perencanaan bersama," kata Wakil Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken seperti dikutip dari BBC, Rabu (8/4/2015).

"Arab Saudi mengirim sinyal yang jelas kepada Houthi bahwa kelompok itu tidak bisa menguasai Yaman melalui cara-cara kekerasan," sambung Blinken.
 
Milisi Houthi -- yang menentang Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi -- menguasai wilayah yang cukup luas di Yaman dalam beberapa bulan terakhir. Dalam serangan terbaru, pasukan koalisi menggempur instalasi-instalasi militer Houthi di Provinsi Ibb, di Yaman selatan.

Akibat pertempuran itu, banyak warga Yaman dan orang asing di sana menyelamatkan diri ke negara tetangga, Djibouti. Sejumlah negara, termasuk Indonesia, juga sudah memulai evakuasi warga mereka dari negara berkecamuk konflik itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan hampir 550 orang tewas dalam pertempuran di Yaman dalam beberapa pekan terakhir. Hampir 2.000 orang terluka selama periode yang sama.

Badan PBB, UNICEF mengatakan setidaknya 74 dari 550 korban tewas adalah anak-anak. Sementara lebih dari 100 orang orang telah mengungsi. (Tnt/Yus)
 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya