Memasak Bersama Terapi Perekat Persaudaraan Keluarga

Meski semua sibuk, kedekatan keluarga bisa tercipta lewat memasak bersama.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 08 Apr 2015, 14:00 WIB
Aktivitas sederhana merekatkan hubungan keluarga dengan memasak. (Foto: pastafits.org)

Liputan6.com, Jakarta Saat masing-masing anggota keluarga sibuk dengan urusan masing-masing, hubungan di dalamnya jadi berjarak dan tak lekat lagi. Tapi tahukah Anda dengan memasak bersama kerekatan hubungan antarindividu bisa dikuatkan lagi. Menurut psikolog keluarga, dra. Ratih Ibrahim, MM. Psi aktivitas sederhana ini bisa jadi terapi untuk membuat hubungan antar individu kembali hangat.

"Ketika memasak bersama-sama, itu kan ada kerja sama tim di dalamnya lalu dilakukan secara fun. Ketika hal ini sudah dilakukan emosi antar keluarga bisa nyambung. Jadi misalnya sebelumnya ada rasa marah bisa diredakan atau bila ada rasa kesepian bisa terisi," terang Ratih dalam acara 'Menjaga Tradisi Makan Masakan Rumah' yang digagas Royco, di Jakarta, Rabu (7/4/2015).

Sesudah memasak, kebersamaan tentunya masih akan berlanjut dengan makan bersama. Hal ini juga membawa dampak positif lainnya. "Salah satunya momen ini bisa memperkuat kasih sayang antar anggota keluarga sehingga terjalin ikatan keluarga yang lebih kokoh," terang Ratih.

Waktu terbaik untuk melakukan ini semua tergantung pada masing-masing keluarga. Menurut Ratih dipilih waktu yang paling asyik bagi keluarga. Biasanya akhir pekan jadi waktu yang bisa dimanfaatkan untuk memasak bersama. 

Begitu besarnya dampak positif dari memasak bersama, Ratih menyarankan agar setiap keluarga rutin melakukannya. "Investasikan waktu sebentar saja untuk aktivitas ini. Bonding yang tercipta penuh cinta lewat aktivitas sederhana ini menghadirkan generasi yang waras di masa depan," tegasnya.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya