Pasca Aksi Nekat Mario, Bandara Pekanbaru Dijaga Ketat TNI AU

Selama ini, ungkap Khairil, kawasan kargo hanya dijaga sekitar 4 personel. Tapi setelah kasus Mario, jumlah personel keamanan akan ditambah.

oleh M Syukur diperbarui 08 Apr 2015, 16:52 WIB
Selama ini, ungkap Khairil, kawasan kargo hanya dijaga sekitar 4 personel. Tapi setelah kasus Mario, jumlah personel keamanan akan ditambah.

Liputan6.com, Pekanbaru - Aksi nekat Mario Steven Hambareta yang menyusup ke roda pesawat Garuda dan berhasil terbang dari Pekanbaru menuju Jakarta, membuat Bandara Sutan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru memperketat keamanan. Tak hanya dijaga petugas biasa, bandara itu kini juga dijaga ketat sejumlah personel TNI AU dari Lapangan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadi Pekanbaru.

Pantauan di lokasi, Rabu (8/4/2015), sejumlah personel TNI AU hilir mudik di beberapa titik bandara. Mulai dari kawasan kedatangan, keberangkatan, hingga landasan pacu, dijaga ketat oleh TNI.

Komandan Lanud Roesmin Nurjadi Kolonel Pnb M Khairil Lubis menjelaskan, kasus Mario telah menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan pengamanan bandara.

"Aksi itu (penyusupan Mario) membahayakan keselamatan penerbangan," ujar Khairil di Pekanbaru.

Khairil menyebutkan, kawasan yang menjadi perhatian adalah pintu masuk runway atau landasan pacu. Terutama runway 18 yang menjadi tempat Mario menyusup.

Selama ini, ungkap Khairil, kawasan kargo hanya dijaga sekitar 4 personel. Tapi setelah kasus Mario terjadi, jumlah personel keamanan akan ditambah.

Mario nekat bersembunyi di rongga pesawat untuk bisa terbang ke Jakarta karena ingin bertemu Presiden Joko Widodo. Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto mengungkapkan, kejadian itu bermula pada Selasa 7 April 2015 pukul 14.00 WIB di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Mario menerobos pagar bandara dan masuk ke landasan. Dia menunggu pesawat berhenti sejenak, kemudian lari masuk ke rongga roda pesawat. (Sun/Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya