Ahok: Lebih Dosa Nyolong Duit Rakyat Dibanding Minum Alkohol

Ahok berdalih alkohol tidak melulu ada di dalam minuman, karena banyak obat yang beredar juga mengandung alkohol.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 08 Apr 2015, 18:35 WIB
Pada tahun 2009, Basuki mencalonkan diri dan terpilih menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Bangka Belitung mewakili Partai Golkar. Ia sukses meraup 119.232 suara dan duduk di Komisi II. (Dok.Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak melarang peredaran minuman beralkohol di Jakarta. Kebijakan ini pun menuai kecaman dari berbagai pihak. Namun, pria yang karib disapa Ahok itu punya jawaban sendiri atas kecaman warga terhadap dirinya.

Menurut Ahok, tidak masalah dengan alkohol yang beredar di Jakarta. Sebab, alkohol tidak melulu ada di dalam minuman. Banyak obat yang beredar juga mengandung alkohol.

"Sekarang saya tanya kalau nggak boleh alkohol, jangan minum obat batuk, obat batuk itu juga ada alkoholnya," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (8/4/2015).

"Jadi kita mesti fair jadi orang, kalau ada orang bilang dosa minum alkohol, nyuri duit rakyat lebih dosa," tegas dia.

Paparan sejarah yang sempat dilontarkan Ahok soal peredaran alkohol pada masa lalu juga disoroti warga. Dia menyatakan hanya menceritakan sejarah yang pernah terjadi tentang peredaran alkohol.

"Saya cuma mau bilang kayak zaman Al Capone, itu sejarah, saya nggak asal bunyi. Al Capone kalau jualan di bagasi, sekarang kalau mau beli dibatasi umurnya tertentu," lanjut mantan bupati Belitung Timur itu.

Ahok mengungkapkan, pembuatan bir sesungguhnya mahal dan tidak mudah. Sehingga alkohol yang banyak beredar dan menyebabkan kematian hanya oplosan. (Alv/Sss)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya