Tanpa Bek Andal, Mampukah "Benteng Betawi" Tegak Berdiri?

Musim 2015, Persija tanpa pemain andalan seperti Fabiano Beltrame dan Ngurah Nanak.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 08 Apr 2015, 23:05 WIB
Persija Jakarta (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Tim Ibukota, Persija Jakarta belum mampu memetik kemenangan di pentas ISL-QNB League. Dalam dua pertandingan yang dilakoni, tim berjuluk Macan Kemayoran itu belum mampu memetik kemenangan.

Di pertandingan pertama, tim yang identik dengan warna oranye itu hanya mampu bermain imbang 4-4 kontra Arema Cronus. Sedangkan, di pertandingan kedua, tim besutan Rahmad Darmawan itu harus menelan kekalahan dari Persela Lamongan. Dalam dua pertandingan, Persija telah kebobolan 5 kali. Jumlah itu naik dari musim lalu, di mana Persija hanya kebobolan 1 gol.

Padahal, Persija sendiri musim lalu tergolong tim dengan tembok pertahanan yang kokoh. Terbukti, mereka menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit.

Berkaca dari persoalan  tersebut, bukan tidak mungkin bila hengkangnya dua palang pintu seperti Fabiano Beltrame dan Ngurah Nanak mulai memberikan pengaruh di lini belakang. Terlebih, Dany Saputra serta Syahrizal Syahbuddin juga memilih meninggalkan Ibukota. Hanya Ismed Sofyan dan kiper Andritany Ardhiyasa yang memilih bertahan.

Sebenarnya bagaimana performa mereka musim lalu? Berikut ulasannya


1

Andritany (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Andritany Ardhiyasa

Penjaga gawang kelahiran Jakarta, 26 Desember 1991 ini sepanjang musim lalu bermain dalam 19 pertandingan dari total 20 laga yang dimainkan Persija. Ada 15 gol yang bersarang ke gawangnya. Itu berarti rasio kebobolannya 0,789 gol per pertandingan.

Tidak hanya rasio kebobolan yang bisa dinilai cukup bagus, Andritany memang punya kemampuan untuk mengamankan gawangnya dengan baik. Selama 1.710 menit dia bermain, dia mampu menjaga gawangnya tidak kebobolan dalam delapan pertandingan.

Aksi penyelamatannya punya catatan yang bagus. Dia melakukan penyelamatan 2,74 kali per pertandingan. Rata-rata kiper bertinggi 178cm ini melakukan 1,21 kali intersep per pertandingan dengan akurasi keberhasilan 85,18%, serta 1,05 sapuan per pertandingan.


2

Pemain depan Persija, Yevgeni Kabayev (kiri) berebut bola dengan Nanak (Sriwijaya FC) saat berlaga di Trofeo Persija di Stadion GBK Jakarta, (11/1/2015). Persija, Arema Cronus dan Sriwijaya FC menjadi juara bersama. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ngurah Nanak

Bek tengah bernama lengkap Anak Agung Ngurah Wahyu Trisnajaya ini resmi berseragam Sriwijaya FC. Sejak memperkuat Persija Jakarta 2010, Ngurah Nanak telah menjadi andalan dua pelatih berbeda Persija, Benny Dollo dan Iwan Setiawan.

Musim lalu, putra Bali itu bermain  dalam 13 pertandingan dengan total 972 menit musim lalu. Dia punya catatan yang bagus dalam aksi bertahan. Rata-rata dia melakukan 0,85 tekel sukses per pertandingan dan persentase percobaan tekelnya mencapai 78,57%, terbaik di antara bek Persija lainnya. Presentase intersepnya yang 87,5% juga terbaik dengan melakukan 1,61 memotong bola yang sukses per partai.

Pemain kelahiran Denpasar, 28 Juli 1988 ini punya postur ideal untuk menjadi bek tengah. Dengan tinggi 180cm Nanak bisa diandalkan untuk duel bola udara dan tetap kokoh di bola bawah.

Dia melakukan 2,83 sapuan per pertandingan. Musim lalu dia melakukan 12 pelanggaran atau 0,92 pelanggaran per pertandingan. Dua di antara pelanggaran yang dia lakukan diganjar dengan hukuman kartu kuning oleh wasit.


3

Dany mengikuti jejak Fabiano Beltrame dan Ngurah Nanak yang memilih hengkang keluar dari Persija.

Dany Saputra

Dany Saputra dinilai sebagai pemain yang konsisten musim lalu. Bermain di posisi bek kiri, pemain yang lahir pada 1 Januari 1991 ini tampil di 17 pertandingan. Total dia bermain selama 1.478 menit.

Catatan aksi bertahannya juga bagus. Melakukan 1,65 tekel sukses per pertandingan dengan persentase kesuksesan tekelnya 60,87%. Dany melakukan 2,17 intersep per pertandingan dengan tingkat persentase intersep suksesnya 68,5%. Dia juga melakukan 1,76 sapuan per pertandingan.

Sebagai bek tentu tak semua usahanya membendung serangan lawan berhasil. Tidak jarang, tekelnya berujung pelanggaran. Pemain binaan SSB Binatama yang mengawali karier bersama Persebaya ini melakukan 14 pelanggaran, tapi tak satupun yang dihadiahi kartu kuning oleh wasit.

Sayangnya performa apik Dany tidak memberikan jaminan, dia bakal mendapat kontrak baru dari manajemen Macan Kemayoran musim 2015. Dany kini memperkuat Persebaya Surabaya.


4

Pemain belakang Persija, Syahrizal terduduk lesu usai dikalahkan Arema Cronus (0-1) di Stadion GBK Jakarta, Minggu (4/5/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Syahrizal Syahbuddin

Satu lagi bek muda berbakat yang membela Persija musim lalu. Dia adalah Syahrizal Syahbuddin. Walaupun masih muda, baru berusia 21 tahun, Syahrizal mencatatkan jumlah pertandingan yang sama dengan pemain lebih senior, Ngurah Nanak, yakni 13 pertandingan.

Itupun dengan jumlah menit bermain yang lebih banyak, yaitu 1.029 menit. Penampilan pemain kelahiran Bireun, 2 Oktober 1993 ini cukup baik musim lalu. Jadi pantas saja Benny Dollo kerap memberinya kesempatan bermain di jantung pertahanan tim kebanggaan Jakmania ini.

Syahrizal melakukan 1,23 tekel sukses per pertandingan. Persentase keberhasilan tekelnya mencapai 66,67%, lebih baik dibanding seniornya Fabiano da Rosa Beltrame dan Ismed Sofyan.

Pemain yang musim depan membela Mitra Kukar ini melakukan tiga intersep per pertandingan dengan tingkat keberhasilan usaha memotong bolanya mencapai 81,25%. Dia rata-rata melakukan 3,46 sapuan tiap laga.

Dari usahanya memperkokoh pertahanan diselingi dengan sembilan pelanggaran atau rata-rata 0,69 pelanggaran per pertandingan. Pemain bertinggi 176cm ini mengoleksi dua kartu kuning pada gelaran LSI 2014 lalu.


5

Fabiano Beltrame (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Fabiano Beltrame

Fabiano sosok pemimpin di lini belakang. Dia tak segan berteriak agar bermain maksimal dan tak membuat kesalahan yang menguntungkan musuh.

Kemampuan kepemimpinan tersebut dipadukan dengan teknik bertahannya yang juga bagus. Dia melakukan 2,16 tekel sukses per pertandingan dengan persentase kesuksesan tekelnya 64,06%. Pemain yang bermain dalam 19 pertandingan ini juga mampu membuat 4,76 intersep per pertandingan. Persentase kesuksesan usaha memotong bolanya mencapai 85,85%.

Dia juga mencatatkan rata-rata sapuan tertinggi, yakni 5,73 clearance per pertandingan. Jumlah menit bermainnya sama dengan Andritany, yaitu 1710 menit. Fabiano tak segan melakukan pelanggaran, dia mencatatkan 20 pelanggaran musim lalu. Itu berarti 1,05 pelanggaran di setiap laga. Itu catatan tertinggi di antara bek lain.

Intensitas pelanggaran tersebut berbanding lurus dengan jumlah kartu kuning yang dia terima. Suami Sunamita Beltrame ini menerima lima hukuman kartu kuning dari wasit.

Musim depan Fabiano tak lagi bersama Macan Kemayoran. Pesepak bola yang melejit bersama Persela Lamongan ini akan bermain untuk Arema Cronus. Kepergiannya jelas jadi kehilangan terbesar Persija untuk sektor pertahanan.


6

Ismed Sofyan (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ismed Sofyan

Ismed menjadi pemain legendaris Persija. Bagaimana tidak, dia sudah membela tim ibukota ini sejak musim 2002 setelah sebelumnya membela Persijatim Jakarta Timur. Bagi Jakmania, Ismed (bersama Bambang Pamungkas) merupakan pemain yang paling dicintai dan sudah jadi ikon klub.

Walaupun usianya sudah tak muda lagi, dia masih jadi pilihan utama. Hanya absen dalam dua pertandingan saja musim lalu, dia total berlaga di 18 pertandingan dengan total 1.570 menit bermain. Kepercayaan pelatih dibayar dengan penampilan yang cukup baik.

Pemain yang identik dengan nomor 14 ini melakukan 1,83 tekel sukses per pertandingan dengan persentase tekel suksesnya mencapai 61,11%. Ismed juga berhasil membukukan 2,05 intersep per pertandingan. Persentase kesuksesan usaha memotong bolanya adalah 66,07%. Pemain spesialis penendang tendangan bebas ini melakukan 1,83 sapuan per pertandingan.

Seperti halnya Fabiano, Ismed juga sering melakukan pelanggaran. Musim lalu 18 pelanggaran dia lakukan dan diberi ganjaran empat kartu kuning. Menjelang bergulirnya musim 2015, Ismed tetap setia dengan Persija.

Kemungkinan besar, dia tetap jadi pilihan utama di sektor bek kanan meski Alfin Tuasalamony sudah didatangkan. Jika, Ismed tetap jadi pilihan maka Alfin kemungkinan besar akan turun sebagai gelandang.


7

LabBola

Grafis

Hanya Andritany Ardhiyasa dan Ismed Sofyan yang masih bertahan untuk musim 2015 nanti. Sementara empat komponen penting di lini belakang musim lalu sudah hengkang. Manajemen mendatangkan pengganti yang diharapkan bisa tampil memuaskan seperti Alan Aciar, Gunawan Dwi Cahyo, Ambrizal, Vava Mario Yagalo dan Syaiful Indra Cahya.

Pantas dinantikan, apakah performa lini pertahanan Persija yang baru bisa lebih baik dibanding personel musim lalu atau justru sebaiknya?

http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/846727/original/082594900_1428519874-Rapor-lini-pertahanan-ISL.jpg

http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/846729/original/084445200_1428520083-Rapor-lini-pertahanan-ISL_1_.jpg

(Sirajudin Hasbi/Labbola)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya