Liputan6.com, Jakarta - Sebagai ibukota dari ekonomi terbesar ke-10 di dunia, Jakarta masih menjadi magnet terbesar bagi banyak perusahaan yang ingin membangun kerajaan bisnisnya di Indonesia. Suplai ruang perkantoran di Jakarta telah berkembang cepat guna memenuhi permintaan tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Jaringan portal properti global Lamudi dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (9/4/2015), mencatat rata-rata suplai ruang tersedot 155.809 meter persegi per tahun antara periode 2010 dan 2014.
Sementara tahun lalu terjadi penurunan. Lippo Kuningan sebagai satu-satunya suplai baru di area CBD. Namun demikian, Lamudi memperkirakan perkembangan ruang perkantoran di Jakarta tahun ini akan lebih baik.
Salah satunya melalui pembukaan Sahid Sudirman Center pada Maret lalu. Pertumbuhan lebih dari 600.000 meter persegi per tahun diperkirakan akan terjadi pada 2015-2019, menurut laporan Colliers.
Dengan banyaknya pilihan yang tersedia, bagaimana perusahaan ini memilih gedung perkantoran terbaik untuk menaungi bisnis Anda di Jakarta? Terkenal akan macetnya, aksesibilitas adalah salah satu faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan saat memilih gedung perkantoran di Jakarta.
Memilih lokasi yang bergengsi juga bisa membantu bisnis ke depannya. Berdasarkan faktor-faktor ini, Lamudi telah menyusun lima gedung perkantoran paling top di Jakarta, berikut daftarnya:
1. DBS Tower
Sebagai bagian dari superblok Ciputra, gedung ini terintegrasi dengan berbagai pembangunan seperti Raffles Hotel, Ascott Serviced Apartments, Myhome Apartments dan Lotte Shopping Avenue. Lokasinya yang berada di area bebas 3-in-1, dengan akses dari berbagai jalan utama seperti Gatot Subroto, Sudirman, Rasuna Said dan akses langsung ke Mega Kuningan. DBS Tower juga didesain sesuai dengan green building guidelines.
2. Sahid Sudirman Center
Tambahan terbaru dari suplai ruang perkantoran di Jakarta ini memang masih berumur kurang dari sebulan. Tapi dengan lokasi strategis, fasilitas dekat dan popularitasnya sebagai gedung tertinggi kedua di Jakarta, tingkat okupansinya telah mencapai lebih dari 95 persen.
Sekarang hanya tersedia 1.271 meter persegi ruang perkantoran dari total 146.523 meter persegi. Gedungnya juga mudah diakses dengan MRT saat pembangunannya selesai dalam beberapa tahun mendatang dan akses non 3-in-1 di belakang. Gedung ini menyediakan 12 lantai parkiran, 5 di level basement dan 7 di lantai atas serta 45 lantai perkantoran.
3. The Energy
Didesain oleh arsitek terkenal dunia Kohn Pederson Fox, The Energy menyediakan suasana futuristik dan profesional dengan gedung tinggi yang terlihat seperti krital.
Lokasinya yang terletak di area Sudirman CBD, akan menambah kredibilitas bisnis Anda. Gedung ini menyediakan teknologi canggih dengan konsep intelligent workspace.
Salah satu contohnya adalah sistem elevator yang didesain mementingkan efisiensi, dengan memastikan tidak ada dua lift yang berada di lantai yang sama bersamaan.
4. The Plaza
Berlokasi di jantung kota Jakarta, The Plaza menawarkan gedung perkantoran yang mewah dan eksklusif, terintegrasi dengan pusat perbelanjaan, apartemen residensial kelas atas.
Gedung ini mempunyai tujuh akses termasuk dari area non 3-in-1. Lokasinya yang strategis membuat Anda lebih mudah mengakses area bisnis lainnya di Jakarta. Hiburan setelah kerja pun bisa Anda temukan di lantai 46 yang menyatukan konsep restoran, ruang pertemuan dan klub eksklusif.
5. Wisma BNI 46
Selesai dibangun pada 1996, gedung ini masih memegang gelar gedung tertinggi di Indonesia dan telah menjadi ikon di kaki langit Jakarta sejak itu.
Wisma BNI 46, atau yang juga dikenal sebagai the Fountain Pen, mempunyai 48 lantai dan dua basement untuk parkiran. Gedung ini adalah salah satu gedung perkantoran paling populer di Jakarta, berkat bentuknya yang mudah dikenali dan status ikonik-nya. (Fik/Gdn)
Ini Dia 5 Bangunan Top di Jakarta
Suplai ruang perkantoran di Jakarta telah berkembang cepat guna memenuhi permintaan dalam beberapa tahun terakhir.
diperbarui 09 Apr 2015, 08:01 WIBCitizen6, Jakarta: Gedung-gedung bertingkat di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Tidak ada lagi ruang terbuka hijau, bahkan penambahan ruas jalan tidak bisa lagi, sehingga sering terjadi kemacetan. (Pengirim: Sunyoto)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
6 Potret Martabak dengan Topping Terpisah Ini Nyeleneh, Bingung Cara Makannya
Ciri-Ciri Negara Maju: Karakteristik dan Contoh Lengkap
Ciri Interaksi Sosial: Pengertian, Bentuk, dan Faktor yang Mempengaruhi
VIDEO: Fakultas Kedokteran Unsri Bentuk Satgas Kasus Dokter Koas, Ada Apa?
VIDEO: Detik-detik Pengendara Motor Nyaris Tertabrak Kereta Api di Cimahi
Digelar di 11 Kota, PLN Mobile Proliga 2025 Disiarkan Moji dan Vidio
Geledah Kantor BI, KPK Amankan Barang Bukti Dugaan Korupsi Dana CSR
Komisi IV DPR Usul Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Dipermanenkan
Soal PPN 12%, Buruh Minta Kejelasan Definisi Barang Mewah
Prediksi Karier 12 Zodiak di Tahun 2025, Transformasi dan Peluang Baru
Komisaris Utama BCA Djohan Emir Setijoso Mengundurkan Diri
Permasalahan Hukum Antara Lee Seung Gi dan Mantan Agensinya Mulai Menunjukkan Titik Terang