Aksi Spekulasi Investor Angkat Rupiah

Aksi spekulasi para pelaku pasar menghadapi situasi eksternal berhasil menarik rupiah keluar dari kisaran 13.000 per dolar AS.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 09 Apr 2015, 11:00 WIB
Rupiah (Antara Foto)

Liputan6.com, Jakarta - Rendahnya sentimen positif domestik dan data ekonomi Amerika Serikat yang variatif ditambah perbedaan pendapat para pejabat tinggi Bank Sentral AS (The Fed) terkait suku bunga berhasil mengangkat nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini. Aksi spekulasi para pelaku pasar menghadapi situasi eksternal berhasil menarik rupiah keluar dari kisaran 13.000 per dolar AS.

Data valuta asing Bloomberg, Kamis (9/4/2015), menunjukkan nilai tukar rupiah menguat 0,07 persen ke level 12.966 per dolar AS pada perdagangan pukul 10.08 waktu Jakarta. Pada perdagangan sebelumnya, nilai tukar rupiah sempat kembali merosot ke kisaran 13.000 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah tercatat masih aktif berfluktuasi dan berkutat di kisaran 12.958 - 12.982 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah menguat
29 poin ke level 12.973 dari level 13.002 pada perdagangan sebelumnya.

"Melihat data ekonomi AS yang variatif kali ini, para investor tampak masih berspekulasi. Meski memang, dari dalam negeri sendiri, masih sepi sentimen positif," terang Ekonom PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova saat dihubungi Liputan6.com.

Menurutnya, saat ini, para investor juga masih menanti arah kebijakan moneter yang akan diputuskan BI pekan depan. Meski rupiah sempat bergerak menguat pada perdagangan hari ini, Rully mengingatkan kebutuhan dolar akan sangat tinggi pada Maret dan April.

Peningkatan kebutuhan dolar AS guna membayar dividen biasanya menjadi salah satu penyebab pelemahan rupiah ke depan yang sebaiknya segera diantisipasi. (Sis/Ndw)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya