TNI AU Jaga Pengamanan Ring 1 KAA ke-60

Perhelatan Konferensi Asia Afrika ke-60 sebentar lagi tiba. Acara itu digelar di Jakarta dan Bandung pada 19 hingga 24 April 2015.

oleh Audrey Santoso diperbarui 09 Apr 2015, 14:34 WIB
ILustrasi TNI AU. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Perhelatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 sebentar lagi tiba. Demi menjamin keamanan pada acara yang digelar di Jakarta dan Bandung pada 19 hingga 24 April 2015, seluruh aparat penegak hukum akan dikerahkan.

Baik dari Pasukan Pengawal Presiden, Kepolisian dan TNI akan meningkatkan keamanan, terutama pada objek-objek vital yang akan dilalui para tamu negara.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan, TNI AU mendapat tugas jaga di Ring Pengamanan 1, yaitu wilayah udara. Diikuti Paspamres, Kepolisian dan TNI Angkatan Darat yang berjaga di Ring Pengamanan 2 dan 3.

"Untuk Ring 1 pengamanannya dari TNI AU, jadi kita sudah menempatkan orang-orang di Ring I. Itu tanggungjawab kita, jadi kita sudah betul-betul meng-cover keamanan sebaik-baiknya," kata Agus usai acara perayaan HUT TNI AU ke-69 di Skuadron 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (9/4/2015).

Ia pun menuturkan, sesuai prosedur akan ada penutupan di sebagian wilayah udara setengah jam jelang dan sesudah maskapai yang mengangkut tamu negara mengudara. Terutama di Jakarta dan Bandung.

Di wilayah perbatasan, lanjut Agus, pengamanan ditingkatkan dengan pengerahan 1.300 personel patroli udara.

"Setiap pergerakan tamu VVIP itu pasti ada (penutupan), tapi tidak seluruhnya, tergantung pergerakan. Kalau ada pergerakan, setengah jam sebelum dan sesudah akan ditutup. Tapi karena kita tahu pergerakan tidak dari pagi sampai malam, jadi kapan buka dan kapan ditutup sudah ada time schedule-nya," jelas dia.

KAA ke-60 ini akan dilaksanakan di 2 kota yaitu Jakarta pada 19-23 April dan Bandung pada 24 April. Agenda KAA meliputi "Asia Afrika Bussiness Summit" dan "Asia Africa Carnival".

Tema yang dibawa Indonesia dalam acara yang akan dihadiri 109 pemimpin negara dan 25 organisasi internasional tersebut adalah peningkatan kerja sama negara-negara di kawasan Selatan, kesejahteraan serta perdamaian. (Tnt/Ein)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya