Keamanan Bandara Pekanbaru Diinvestigasi Terkait Kasus Mario

Dalam pemeriksaan akan dilihat apakah terjadi deviasi dalam prosedur pengamanan, sehingga Mario bisa lolos ke Jakarta.

oleh M Syukur diperbarui 09 Apr 2015, 16:16 WIB
Selama ini, ungkap Khairil, kawasan kargo hanya dijaga sekitar 4 personel. Tapi setelah kasus Mario, jumlah personel keamanan akan ditambah.

Liputan6.com, Pekanbaru - Aksi Mario Steven Ambarita yang menyusup masuk ke roda Pesawat Garuda Selasa 7 April lalu, telah berdampak pada banyak hal. Antara lain di rotasinya General Manager dan petugas keamanan Bandara Sultan Syarief Kasim (SSK) II, Pekanbaru, Riau.

Tak hanya itu, para petugas pengamanan bandara pun diperiksa. Mereka diperiksa oleh 2 tim investigasi di salah satu ruangan bandara SSK II.

Direktur Operasional dan Teknik PT Angkasa Pura II Joko Moeriatmojo, yang langsung turun tangan ke SSK II mengatakan, 2 tim tersebut dari Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan PT Angkasan Pura II.

"Kami di sini untuk evaluasi pengamanan terkait aksi Mario Steven Ambarita. Sejumlah petugas pengamanan sudah dipanggil untuk dievaluasi," ujar Joko di ruang Aiport Duty Manager SSK II.

Joko berjanji akan secepatnya menyimpulkan hasil evaluasi dua tim tersebut. "Kalau waktunya tidak ditentukan. Yang penting secepatnya akan disimpulkan," tegas Joko.

Dia menambahkan, kedatangan dua tim itu juga untuk menyesuaikan standar opersional prosedur (SOP) penerbangan sebagaimana diatur dalam Undang Undang Nomor 1 Tahun 2009, dengan sejumlah fasilitas yang ada di Bandara SSK II.

"Fasilitas dimulai dari alat pengamanan yang dilakukan petugas, bagaimana cara pengamanannya, CCTV, dan yang lainnya. Apakah itu sudah sesuai SOP yang sudah ditentukan," terang dia.

Dalam pemeriksaan ini juga akan dilihat apakah terjadi deviasi dalam prosedur pengamanan, sehingga Mario bisa lolos ke Jakarta.

"Dari Dirjen Perhubungan Udara, ada tim regulatornya yang ke sini. Tim ini akan melihat apakah ada kelemahan pengaman, sehingga perlu disempurnakan dalam regulasi yang ada," ucap dia. Evaluasi ini, jelas Joko, guna mencegah terulangnya kejadian serupa. (Sun/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya