Penyidik: Kopilot Germanwings Diduga Bubuhkan Obat Diuretik

Setelah pilot utama itu menutup pintu kokpit, Lubitz diduga mengaktifkan fitur keamanan khusus yang mencegah pintu dibuka dari luar.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 09 Apr 2015, 18:15 WIB
"Data Transponder menunjukkan bahwa sistem autopilot pada Flight Germanwings 9525 telah diprogram oleh seseorang di kokpit."

Liputan6.com, Paris - Selain mengidentifikasi bagian tubuh penumpang pesawat Germanwings 4U9525, para penyidik juga tengah berupaya keras meneliti penyebab jatuhnya pesawat itu di Pegunungan Alpen, Prancis.

Menurut hasil terbaru, seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis (9/4/2015), para penyidik menduga Kopilot Andreas Lubitz sengaja mencampur obat diuretik -- pemicu buang air kecil -- pada minuman Kapten Patrick Sodenheimer agar ia meninggalkan kokpit.

Menurut surat kabar Jerman Express.de yang dikutip dari News.com.au, para peneliti yang memeriksa laptop Lubitz, yang disita dari kediamannya, menemukan bukti pencarian obat diuretik. Riwayat pencarian itu dilakukan sebelum ia menerbangkan Germanwings 4U9525 bersama Sodenheimer.

Kendati demikian, mereka belum mengomentari lebih detail mengenai informasi tersebut.

Tapi seorang jaksa Jerman juga menyakini obat itu sengaja dibubuhkan pada kopi Kapten Sodenheimer. Setelah juru mudi utama itu merasa ingin buang air kecil dan meninggalkan kokpit untuk ke toilet, Lubitz diduga mengaktifkan fitur keamanan khusus yang mencegah pintu dibuka dari luar.

Sistem keamanan kunci dari dalam tersebut diperkenalkan setelah serangan 9/11 (11 September 2001), agar pilot dan kopilot tak bisa disabotase. Namun kala itu sang desainer tak memperhitungkan kemungkinan ada pilot nakal yang berniat mencelakakan diri bersama para penumpang.

Pesawat Germanwings yang terbang dari Barcelona, Spanyol menuju Dusseldof, Jerman, mengalami kecelakaan di Pegunungan Alpen, Prancis pada Selasa 24 Maret pagi sekitar pukul 10.30 waktu setempat. Seluruh penumpang yang berjumlah 150 orang, termasuk pilot dan kru pesawat, dinyatakan tewas.

Menurut Germanwings, pesawat itu terbang pada ketinggian 38.000 kaki -- jelajah ketinggian normal -- ketika tiba-tiba mulai kehilangan ketinggian dan menukik tajam selama 8 menit. Ketika pesawat itu berada pada 6.000 kaki, radar Prancis melaporkan kehilangan kontak.

Kopilot Andreas Lubitz, diduga kuat sengaja menjatuhkan burung besi itu. Hasil penyelidikan terhadap Lubitz, didapati ia pernah mengalami gangguan mental, depresi parah. Ia juga disebutkan memiliki kelainan pada matanya. (Tnt/Sun)

Baca Juga:

Kopilot Germanwings Disebut Pernah Punya Kecenderungan Bunuh Diri

Beredar Foto Pilot 'Pahlawan' Germanwings

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya