Penutupan Akses ke Bandara Juanda Akhirnya Dibuka Malam Ini

Menteri Yuddy mengatakan, semua akses masuk Bandara Juanda dipastikan akan kembali normal.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 10 Apr 2015, 02:09 WIB
Terjadi pengelupasan di beberapa bagian runway yang diameternya mencapai 15-70 centimeter.

Liputan6.com, Surabaya - Penutupan akses menuju Kargo Bandara Juanda sejak 12 Maret lalu kahirnya dibuka malam ini. Pembukaan jalan ini, setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengintruksikan langsung Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi.

Penutupan akses selama hampir sebulan ini akibat belum ada kesepakatan, antara TNI AL selaku pemilik lahan dan Angkasa Pura I sebagai pengguna lahan. Yuddy meminta penutupan akses sejumlah jalan dibuka kembali. Termasuk ke Kargo Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur.

"Itu perintah Bapak Presiden, setelah sebelumnya dilakukan rapat koordinasi dan menanggapi surat yang dikirim langsung ke Presiden oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo," ujar Yuddy dalam pertemuan terbuka di VVIP Graha Amukti Praja Wijaya I, di Bandara Juanda, Kamis (9/4/ 2015).

"Dipesankan juga, semua pihak harus meninggalkan ego sektoral untuk kepentingan yang lebih besar. Bapak Presiden juga berpesan, agar penyelesaian masalah tidak sampai mengganggu layanan publik," sambung dia.

Yuddy mengatakan, semua akses masuk Bandara Juanda dipastikan akan kembali normal. "Waktunya sampai malam nanti, pukul 23.05 WIB harus dibuka. Ini yang disampaikan oleh Bapak Presiden," imbuh dia.

Yuddy menegaskan, kedua pihak yakni TNI AL dan Angkasa Pura I agar bertemu untuk membahas tentang pesan yang disampaikan Presiden Jokowi. "Silakan. Dan, pertemuan ini tidak ada diskusi," pungkas Yuddy.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo ‎mengatakan akibat penutupan akese jalan tersebut masyarakat dikorbankan.

"Ini sebenarnya menyangkut permasalahan 'kantong kiri dan kantong kanan'. Imbasnya kepada hak masyarakat terkait ketersediaan fasilitas layanan, yang kemudian mengganggu aktifitas ekonomi dan sosial," kata dia.

Dirinya juga sepakat dengan pemerintah yang harus mendahulukan layanan umum. Karena itu merupakan wujud kredibilitas pemerintahan. "Penutupan akses ke bandara, berimbas pada para ‎pelaku bisnis. Dan saya memang pernah diprotes oleh para pelaku bisnis," tegas dia.

Sedangkan Kolonel ‎Yanuar mewakili TNI AL tidak memberikan tanggapan banyak, terkait pertemuan terbuka dengan MenPan-RB. "Saya tidak punya kapasitas, dan saya akan menyampaikan kepada pimpinan," kata dia.

Pertemuan yang berlangsung mulia pukul 09.10 hingga 10.00 ‎WIB itu, dihadiri MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi, Gubernur Jawa Timur Soekarwo atau Pakde Karwo, Asisten Intelijen Pangkalan Armada TNI-AL Wilayah Timur (Pangarmatim) Kolonel Yanuar yang mewakili Pangarmatim.

Selain itu, hadir pula Direktur Operasional PT Angkasa Pura Juanda Yushan Sayuti, General Meneger PT Angkasa Pura Trikora Harjo, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Wachid Wahyudi, dan perwakilan dari Bupati Sidoarjo, serta unsur lainnya.

Penutupan akses ke Kargo Bandara Juanda terjadi sejak 12 Maret 2015. Pihak TNI AL sebagai pemilik lahan dan Angkasa Pura I pengguna lahan, belum ada titik temu dari persoalan. Kemudian ditindaklanjuti Gubernur Jawa Timur Soekarwo dengan mengirim surat ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dan dilanjutkan MenPan Yuddy Chisnandi dengan melakukan pertemuan terbuka hari ini. (Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya