Liputan6.com, New York - Bursa Amerika Serikat (AS) ditutup lebih tinggi dipimpin saham energi yang dipicu kenaikan harga minyak mentah dunia. Di sisi lain, investor bertaruh perusahaan akan menurunkan target labanya di musim ini.
Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 56,22 poin atau 0,31 persen menjadi 17.958,73. Sementara indeks S&P 500 naik 9,29 poin, atau 0,45 persen ke posisi 2.091,19 dan Nasdaq Composite bertambah 23,74 poin, atau 0,48 persen menjadi 4.974,57 poin.
Keuntungan antara lain menyentuh delapan dari sepuluh sektor industri pada indeks S&P 500. Pasar memperpanjang kenaikan di perdagangan sore, menempatkan S&P 500 naik 1,3 persen dari rekor penutupan
Advertisement
Ekuitas telah berjuang sampai akhir, di mana investor melihat potensi upside terbatas dalam ekuitas. Banyak investor melihat kondisi perolehan laba para perusahaan di kuartal pertama mengacu pada pasar.
Laba pada perusahaan dalam indeks S & P 500 tercatat jatuh 2,8 persen pada kuartal pertama, menurut data Thomson Reuters, dibandingkan dengan kenaikan 5,3 persen yang telah diperkirakan pada 1 Januari.
Penurunan laba, terutama untuk perusahaan dengan eksposur multi-nasional, sebagian disebabkan kekuatan dalam dolar AS. Namun, analis mengatakan dampak mata uang belum tentu menjadi kerugian jangka panjang untuk harga saham.
"Sejauh dolar naik berarti perusahaan kehilangan bisnis, itu masalah, tetapi jika penghasilan hanya diterjemahkan ke dalam dolar yang lebih kuat, itu akan mengurangi masalah," kata Jim McDonald, Kepala Strategi Investasi Northern Trust Asset Management di Chicago.
Saham sektor energi naik 1,5 persen seiring kenaikan 1,8 persen harga minyak Brent LCOc1 , yang rebound dari penurunan 6 persen pada hari Rabu. Ketidakpastian tentang kesepakatan mengenai program nuklir Iran juga memberikan tumpangan.
Saham perusahaan yang naik, seperti ConocoPhillips naik 3,4 persen menjadi US$ 67.
Adapun yang mengalami penurunan semisal PriceSmart Inc (PSMT.O) turun 2,6 persen menjadi US$ 83 setelah melaporkan hasil kuartal kedua, sementara Medicines Co (MDCO.O) tenggelam 8,3 persen menjadi US$ 25,50 setelah memberikan prospek pendapatan kuartal pertama.(Nrm)