Tahap Konstruksi Skala Besar Proyek MRT Rambah Lebak Bulus

Proyek MRT koridor Selatan – Utara pada Fase I (Lebak Bulus – Bundaran HI) akan dibangun sejumlah 13 stasiun dan 1 depo.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 10 Apr 2015, 10:54 WIB
Suasana konferensi pers terkait pembangunan fondasi proyek MRT di Jalan Fatmawati-Blok M di Jakarta, Senin (23/3). PT MRT, Dinas Perhubungan dan Ditlantas Polda Metro Jaya akan memberlakukan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Pekerjaan konstruksi MRT di Lebak Bulus segera memasuki tahapan konstruksi skala besar. Mulai 14 April 2015, pada wilayah tersebut akan dilakukan pekerjaan konstruksi untuk pembangunan stasiun layang (elevated) dan depo MRT.

Berdasarkan keterangan Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Jumat (10/4/2015), sebelumnya di wilayah Jalan Fatmawati, Jalan Panglima Polim, dan Blok M telah lebih dulu dimulai konstruksi skala besar untuk pembuatan pondasi bored pile jalur layang MRT sejak Maret 2015 lalu.

Sebagaimana diketahui, proyek MRT koridor Selatan – Utara pada Fase I (Lebak Bulus – Bundaran HI) akan dibangun sejumlah 13 stasiun dan 1 depo. Dimana dari 13 stasiun, terdapat 7 stasiun layang (Lebak Bulus – Fatmawati – Cipete - Haji Nawi - Blok A - Blok M - Sisingamangaraja) dan 6 stasiun bawah tanah (Senayan – Istora – Bendungan Hilir – Setiabudi – Dukuh Atas - Bundaran HI), serta 1 depo di Lebak Bulus.

 Pekerjaan konstruksi pada area Lebak Bulus tersebut merupakan paket kontrak pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor CP 101 yaitu Tokyu – Wijaya Karya Joint Operation (TWJO).

Pada area tersebut, tepatnya di median Jalan Pasar Jumat akan dilakukan pekerjaan konstruksi struktur utama stasiun MRT. Pekerjaan ini memberi dampak perlu diberlakukannya pengalihan lalu lintas kendaraan di Jalan Pasar Jumat.

Selama konstruksi berlangsung, jalur kendaraan akan bergeser menggunakan jalur sementara yang disediakan (detour), melewati area bekas Terminal Lebak Bulus dan sepanjang sisi utara Jalan Pasar Jumat.

Rute pengalihan Jalan Pasar Jumat atau detour Lebak Bulus (sisi selatan) secara umum berupa 3 (tiga) lajur kendaraaan pribadi, 3 (tiga) lajur angkutan dalam kota dan 1 (satu) lajur Transjakarta sedangkan detour Lebak Bulus (sisi utara) akan dipertahankan sejumlah 2 lajur kendaraan pribadi pada setiap tahapan pekerjaan. Pengalihan ini akan berlaku mulai 14 April 2015.

 Bersamaan dengan itu, selain wilayah Jalan Pasar Jumat, area yang terkena dampak akibat pekerjaan ini adalah Jl. Lebak Indah (samping bekas Terminal Lebak Bulus) yang akan ditutup mulai 14 April 2015.

Arus kendaraan di Jalan Lebak Indah akan dialihkan menuju Jalan Lebak Lestari (terletak di antara samping Poins Square dan Stadion Lebak Bulus) yang telah dilakukan pelebaran jalan. Pengalihan tersebut dalam rangka penutupan Jalan Lebak Indah yang akan menjadi bagian dari depo MRT.

Detour lalu lintas di Jl. Pasar Jumat ini diperkirakan akan berlangsung hingga November 2016, yaitu ketika struktur tiang-tiang stasiun dan lantai beton concourse Stasiun MRT Lebak Bulus telah selesai dikerjakan. Sesudah waktu ini, lalu lintas akan dikembalikan ke lajur-lajur yang tersedia di Jalan Pasar Jumat.

PT MRT Jakarta senantiasa berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta dan Ditlantas Polda Metro Jaya dalam penerapan MRLL di area proyek konstruksi MRT Jakarta.

PT MRT Jakarta mengharapkan dukungan, pengertian dan kerjasama dari masyarakat untuk dapat terus mendukung pelaksanaan proyek ini dan menghimbau kepada pengguna kendaraan maupun pejalan kaki untuk berhati–hati pada waktu melintas, terutama pada area pengalihan lalu lintas untuk pekerjaan ini.(Fik/Nrm)

 

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya