Liputan6.com, London - Siapa tidak kenal VW Kodok? Mobil yang pertama kali diproduksi pada 1938 atas permintaan Adolf Hitler ini begitu mendunia. Desainnya yang unik serta suaranya yang khas membuat siapapun tidak akan bisa melupakannya.
Oleh VW, Kodok diberi nama resmi VW Type I. Di tempat asalnya, Jerman, mobil ini diberi nama Käfer. Dalam skala global, VW ini familiar dengan nama Beetle. Lantas pertanyaannya, mengapa diberi nama Beetle? Mengapa ia memiliki nama yang berbeda-beda, dan di Indonesia sendiri disebut Kodok?
Advertisement
Mengutip Sebeetles pada Sabtu (11/4/2015), VW Type I tidaklah langsung diberi nama Beetle setelah diproduksi. Semua berawal dari pembelian VW Type I oleh vokalis The Beatles, John Lennon, pada tahun 1967. Saat itu, Lennon memutuskan untuk membeli Type I sebagai mobil sehari-harinya.
Untuk meningkatkan brand, VW kemudian memanfaatkan momentum tersebut dengan memberikan nama Type I dengan "Beetle" yang langsung mengingatkan orang dengan The Beatles. Jadilah sejak saat itu model ini lebih dikenal dengan sebutan VW Beetle. Selain itu, "Beetle" juga cocok untuk merepresentasikan bentuk mobil ini yang memang mirip kumbang.
Beetle juga memiliki nama yang berbeda di tiap-tiap negara. Julukan tersebut biasanya berupa istilah yang menggambarkan bentuknya yang unik. Seringkali, julukan ini adalah bahasa lokal untuk kumbang/Beetle. Termasuk di dalamnya adalah Fusca di Brazil, Coccinelle di Perancis, Scathari di Yunani, Vocho di Meksiko, Brouk di Ceko, dan tentunya Bug di AS.
Ada juga julukan Type 1 yang tidak berasosiasi dengan kumbang. Meskipun begitu, julukan tersebut tetap mengambil inspirasi dari bentuk Type 1 yang khas.
Adapun yang termasuk di dalamnya adalah Kotseng Kuba yang berarti "mobil punggung bengkok" yang merupakan julukan Beetle di Filipina, Garbus (bongkok) di Polandia, Kostenurka (kura-kura) di Bulgaria, Boble (gelembung) di Norwegia, dan tentunya Kodok di Indonesia.
(rio/gst)
