Pakaian Dalam Bikin Pria Ini Jadi Miliarder

Leslie Wexner kini menjadi pria terkaya di Ohio, salah satu negara bagian di Amerika Serikat, justru karena pakaian dalam.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 11 Apr 2015, 07:30 WIB
CEO L Brands Leslie Wexner (Foto: Forbes)

Liputan6.com, New York - Nama Les Wexner mungkin tidak terlalu akrab di telinga Anda mengingat dirinya bukan aktor atau penyanyi ternama. Tapi Anda pasti akan tertarik dengan petualangan hidupnya mengingat Wexner kini menjadi pria terkaya di Ohio, salah satu negara bagian di Amerika Serikat, justru karena pakaian dalam.

Mengutip laman Forbes, Sabtu (11/4/2015), Wexner kini memiliki total kekayaan lebih dari US$ 7,5 miliar. Dari mana dia mendapatkan seluruh kekayaannya? Wexner merupakan pendiri sekaligus CEO of the L Brands, perusahaan pemilik bisnis pakaian dalam ternama, Victoria's Secret dan Bath & Body Works.

Di usianya yang sudah tua, dia bahkan tetap mampu menjalankan bisnisnya dengan sangat baik. Bahkan nilai sahamnya terus menerus bertambah tinggi, membuatnya menjadi pria terkaya di Ohio.

Sejak kecil, Wexner mengaku sangat tertarik dengan bisnis. Dia mengatakan, menjual barang merupakan bentuk bebas dari hiburan. Toko-toko penjualannya menampilkan hiburan bak menonton film di bioskop.

Wexner dikenal sebagai sosok dengan pola pikir yang sulit dipahami banyak orang. Dia jarang berbicara pada media tapi selalu memiliki pemikiran-pemikiran luar biasa yang menjadikannya legenda di industri ritel.

Sebagian orang pasti berpikir, gagasan Victoria Secret pasti berasal dari perempuan seperti Sara Blakely atau Tory Burch.

Wexner merupakan tipe orang yang introspektif dan selalu mempertanyakan setiap gerakan bisnisnya selama puluhan tahun. Keberhasilan profesionalnya merupakan hasil dari kegelisahan kompulsif dan ketidakpuasan yang terus membesutnya mencapai kesuksesan besar.

"Ketakutan saya hanya satu, yaitu tidak tahu ada yang keliru dalam bisnis saya," katanya.

Kunci sukses utamanya adalah fokus pada produk (The Limited). Dia memperluas cabang bisnisnya hingga ke berbagai kawasan. Ketika kebanyakan pesaing terburu-buru mengepakkan sayap bisnis ke luar negeri, ia menahan diri untuk membesarkan bisnisnya di dalam negeri.

2.949 toko L Brands menjual bra, celana dalam, sabun dan berbagai produk lain yang bernilai hingga lebih dari US$ 11 miliar per tahun. Penjualan barang di tokonya terus meningkat dalam 19 kuartal.

Pemasaran brilian, khususnya acara Fashion Show Victoria’s Secret tahunan menjadi salah satu gagasannya mencapai kesuksesan. Para konsumen juga dapat membeli produk pakaian dalamnya secara online maupun langsung.

Menurut riset, 80 persen wanita di Amerika Serikat menggunakan bra dengan ukuran yang salah. Tapi para pegawai Victoria's Secret dapat memberikan ukuran pakaian dalam yang pas pada seluruh pelanggan.

Tak heran, 99 persen dari toko-toko L Brands dapat mengembalikan untung besar pada 2013 dan margin profit Victoria's Secret terbilang cukup besar dibandingkan industri di bisnis serupa. (Sis/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya