5 Transfer Tukar Guling Pemain Tersukses Sepanjang Masa

Manajer Chelsea, Jose Mourinho adalah ahli susun formasi yang sering memberikan kejutan di bursa transfer.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 11 Apr 2015, 06:48 WIB
Ilustrasi Bola (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa transfer pemain adalah momen sebuah klub sepak bola merombak skuat. Banyak kejutan dari para manajer sepak bola dalam kegiatan transfer pemain.

Manajer Chelsea, Jose Mourinho adalah ahli susun formasi yang sering memberikan kejutan di bursa transfer. Dia tak ragu melepas pemain bintangnya, seperti Juan Mata, Andre Schurlle hingga Romelu Lukaku.

Meski sering melepas pemain berlabel bintang, Mourinho juga pandai mencari pengganti yang lebih hebat. Contoh kecilnya ketika dia melepas Mohamad Salah ke Fiorentina, Januari lalu. Di saat yang bersamaan, Mourinho juga mendapat pemain setimpal, yakni Juan Cuadrado.

Mau tahu transfer tukar guling tersukses lainnya? Simak ulasannya di halaman berikut!


1

David Luiz dan Jose Mourinho.

David Luiz dan Nemanja Matic

Tahun 2011, Chelsea melepas gelandang jangkung penuh bakat, Nemanja Matic ke Benfica. Sebagai gantinya, The Blues mendatangkan pemain asal Brasil, David Luiz yang bisa bermain sebagai bek tengah ataupun gelandang bertahan.

Luiz adalah pemain bertahan yang cukup tajam. Selama memperkuat The Blues, pria berusia 27 tahun tersebut mencetak 12 gol dari 143 penampilan di semua kompetisi.

Namun, pada awal musim 2014-15, Mourinho melepas Luiz ke Paris Saint-Germain. Sebagai gantinya, Mourinho menarik lagi pemain yang dibuang Chelsea ke Benfica, Matic.

Dalam permainan 4-2-3-1 yang diterapkan pelatih berkebangsaan Portugal tersebut, kemampuan Matic lebih dibutuhkan ketimbang Luiz.


2

Samuel Eto'o saat masih membela Barcelona.

Samuel Eto'o dan Zlatan Ibrahimovic

Tahun 2009, Barcelona melepas striker terbaiknya, Samuel Eto'o ke Inter Milan. Los Blaugrana --sebutan Barcelona-- melepas Eto'o demi mendapatkan penyerang terbaik Swedia, Zlatan Ibrahimovic.

Inter yang mendapatkan Eto'o seperti mendapatkan durian jatuh. Kehadiran penyerang asal Kamerun itu membuat Inter berhasil menjuarai Serie A tahun 2010, Coppa Italia (tahun 2010 dan 2011) dan UEFA Champions League (2009-10).

Namun keadaan berbeda dialami Barcelona. Ibrahimovic tidak bisa menunjukkan performa terbaiknya. Dia hanya semusim bersama Los Blaugrana dengan mencetak 16 gol dari 29 pertandingan di La Liga.


3

William Gallas

Ashley Cole dan William Gallas

Tahun 2006 terjadi transfer kontroversial. Ketika itu, William Gallas sudah bosan bermain untuk Chelsea dan berjanji bakal mencetak gol bunuh diri jika dimainkan. Sedangkan Ashley Cole yang memperkuat Arsenal mencari bayaran yang lebih besar.

Akhirnya, Chelsea dan Arsenal pun sepakat barter pemain. Cole bisa dikatakan sukses dan menikmati waktunya bersama Chelsea. Dia berhasil mengoleksi 1 gelar Liga Premier Inggris, 4 trofi FA Cup, 1 piala Liga Champions dan 1 gelar Europa League.

Sedangkan Gallas yang sempat menjabat sebagai kapten Arsenal tidak mendapatkan apa-apa. Dia gagal memberikan gelar untuk tim besutan Arsene Wenger tersebut.


4

Clarence Seedorf sangat sukses di AC Milan.

Clarence Seedorf dan Francesco Coco

Tahun 2002, AC Milan dan Inter Milan melakukan barter pemain. Milan memberikan pemain berbakat Italia, Francesco Coco. Sedangkan Inter memberikan Clarence Seedorf.

Bagi Milan, transfer tersebut sangat menguntungkan. Sebab, Seedorf mempersembahkan dua gelar Serie A, dua trofi Champions League, 1 piala Coppa Italia dan 1 gelar FIFA Club World Cup. Sedangkan Coco hanya mampu memberikan satu gelar Coppa Italia kepada Inter.


5

Andy Cole yang mencetak 121 gol telah menjadi legenda Manchester United.

Andrew Cole dan Keith Gillespie

Tahun 1995, Manchester United melepas winger lincar Irlandia Utara, Keith Gillespie. Sebagai gantinya, manajer MU saat itu, Sir Alex Ferguson mendatangkan Andy Cole dari Newcastle United.

Keputusan tersebut sangat tepat, delapan musim membela Setan Merah (julukan MU), Cole mencetak 121 gol dari 275 penampilan di semua kompetisi. Tidak hanya itu saja, Cole juga mempersembahkan 5 gelar Liga Premier Inggris, 2 trofi FA Cup, dan satu piala Liga Champions.

Sedangkan, Gillespie yang kini berusia 40 tahun tidak bisa berbuat banyak bersama Newcastle United. Dia gagal total.


Baca juga:

Luca Toni, 'Sesepuh' Serie A yang Masih Berlabel Predator
Momen Indah Young dalam Derby Manchester
Sejarah Derby Manchester yang Wajib Diketahui
Mengintip Statistik Kehebatan Ander Herrera Bersama MU
Kemenpora Larang PSSI Patuhi FIFA

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya