Masalah Klasik VW, Mulai dari Kepanasan Sampai Oli Tersumbat

Kerusakan teknis pada VW Kodok ini dapat diminimalisir atu dihindari jika para pemiliknya telaten dalam perawatan.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 12 Apr 2015, 17:04 WIB
Kerusakan teknis pada VW Kodok ini dapat diminimalisir atu dihindari jika para pemiliknya telaten dalam perawatan.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai mobil yang telah berumur, VW Beetle atau yang akrab disapa sebagai VW Kodok pastinya tak lepas dari masalah teknis. Hal ini biasanya timbul akibat masa pakai yang cukup tinggi.

Kerusakan teknis pada VW Kodok ini dapat diminimalisir atu dihindari jika para pemiliknya telaten merawat mobil klasik tersebut. Melalui informasi yang dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini penyakit bawaan yang kerap dijumpai pada si Kodok Jerman:

1. Overheat

Masalah pertama yang kerap timbul pada VW Kodok adalah overheat atau mesin yang kelewat panas. Gejala overheat ini timbul setelah mesin bekerja sekian waktu atau dalam putaran tinggi secara terus menerus.

Penyakit kepanasan ini tergolong lumrah terjadi pada VW Kodok, sebab mobil ini hanya didukung dengan pendingin udara menggunakan kipas mesin tanpa adanya radiator. Biasanya, saat VW Kodok terkena gejala overheat efeknya membuat mobil mogok di tengah jalan.

Melalui informasi yang dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, penyakit overheat ini sudah menjadi penyakit bawaan VW Kodok di Indonesia yang merupakan daerah tropis. Sebab, mesin VW Kodok sudah sejak awak dirancang untuk negara subtropis seperti Jerman

Biasanya, para pengendara VW Kodok akan menghentikan kendaraannya sejenak sembari beristirahat sejenak saat menunggu suhu mesin mobilnya dingin.

Si Kodok pun akan dapat dihidupkan dan berjalan kembali secara normal ketika suhu mesin telah dingin.

Klik halaman selanjutnya >>>


Next

2. Dinamo Charge

Masalah selanjutnya yang sering dijumpai pada VW Beetle berasal dari dinamo charge. Ciri yang ditemui saat komponen ini bermasalah biasanya pada lampu indikator charge yang menyala.

Penyebabnya ada dua, yaitu tali kipas yang putus atau masalah pada dinamo charge. Biasanya lampu ini hidup saat dinamo charge berhenti bekerja.

Dinamo charge bekerja dengan bantuan mesin yang dihubungkan dengan tali kipas. Tali kipas pun dapat terlepas karena kerusakan diantara pulley, crank shaft ataupun fly wheel.

Adapun masalah pada dinamo charge timbul karena kabel atau switch dinamo yang tidak bekerja dengan baik. Ketika dinamo charge bermasalah, asupan listrik tidak tersalurkan dengan baik ke aki sehingga berdampak tenaga listrik di dalam aki menjadi tekor dan susah di start.

Saat lampu indikator ini mulai menyala, maka segeralah periksa kerusakan dan diperbaiki. Jika terus dibiarkan, dampaknya cukup riskan karena akan mengakibatkan kerusakan parah pada mesin.

Klik halaman selanjutnya >>>


Next

3. Sirkulasi Oli Mampet

Masalah terakhir yang kerap dijumpai pada VW Kodok adalah sirkulasi oli. Kerusakan ini dapat diketahui melalui lampu petunjuk oli yang menyala.

Lampu ini menunjukan tidak adanya oli yang mengalir melalui switch. Penyebabnya pun beragam yaitu volume oli yang berkurang/habis, releave valve tidak bekerja sehingga oli macet atau bisa saja karena pompa oli yang rusak.

Jika lampu indikator oli menyala namun berkedip, biasanya disebabkan karena valve oli kotor. Sirkulasi oli yang tersendat seperti ini bisa dihindari jika si pemilik rajin merawat si Kodok secara rutin dan tidak setengah-setengah.

Jika jalur sirkulasi oli sudah terlanjur bermasalah, maka Anda sebaiknya membawa si Kodok kesayangan ke bengkel spesialis untuk mendapatkan penanganan teknis.  


(ysp/ian)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya