Relawan: Parpol Pendukung Jangan 'Genit', Beri Waktu Jokowi

Seharusnya sebagai pendukung, menurut relawan Projo, partai pendukung konsisten membela Jokowi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 11 Apr 2015, 15:46 WIB
Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Relawan pendukung Presiden Joko Widodo yang tergabung dalam Pro Jokowi (Projo), menuding partai-partai pendukung Jokowi bersikap layaknya lawan politik sang kepala negara. Seharusnya sebagai pendukung, kata Projo, mereka konsisten membela Jokowi.

"Partai pendukung ini sebagian orang-orangnya 'kegenitan'. Baru 6 bulan pemerintahan sudah dukung pemakzulan, sudah teriak-teriak sama seperti oposisi. Jangan kegenitanlah," tegas anggota Projo, Sunggul Sirait, saat diskusi bertajuk "Penumpang Gelap di Tikungan" di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (11/4/2015).

Sunggul menjelaskan, Jokowi merupakan presiden yang baru saja memimpin, sehingga wajar saja butuh waktu untuk adaptasi. Ia pun meminta‎ kepada setiap partai politik atau parpol, khususnya partai pendukung, memberi waktu presiden membuktikan semua janjinya di kampanye melalui program pemerintah.

"Ini kelasnya bukan Solo, tapi Indonesia yang luas. Berilah Pak Jokowi waktu. Kalau ada masukan kan bisa langsung komunikasi. Daripada teriak-teriak di luar," imbuh dia.

Sunggul menekankan agar partai di Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tidak merasa paling berjasa dalam memenangkan Jokowi sebagai presiden, sehingga bersikap semena-mena dan banyak menuntut. Padahal, justru relawan yang paling banyak membantu Jokowi dalam pemenangan di Pemilu Presiden 9 Juli 2014.

"Kami relawan ini juga berjasa, tapi kami tetap setia mendukung Pak Jokowi. Kami tidak genit. Kami menunggu beliau buktikan janji-janjinya," tandas Sunggul Sirait.

Dalam pembukaan Kongres IV PDIP di Bali, Kamis 9 April lalu, Megawati mengatakan sudah semestinya presiden dan wakil presiden menjalankan kebijakan yang menyatu dengan kebijakan partai politik

"Itulah mekanisme konstitusional yang kita kenal. Hukum demokrasilah yang mengatur itu bahwa presiden dan wakil presiden memang sudah sewajarnya menjalankan garis kebijakan politik partai. Untuk itulah, mengapa kebijakan partai menyatu dengan kehendak rakyat, dan mengapa partai harus mengorganisir rakyat, sehingga suara-suara yang tersembunyi sekalipun dapat disuarakan partai," ujar Megawati Soekarnoputri. (Ans/Sun)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya