Cara Pemerintah Tekan Harga Kebutuhan Pokok

Jalur distribusi yang diterapkan PD Pasar Jaya sebagai pengelola pasar tradisional dinilai sudah tepat.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Apr 2015, 14:21 WIB
Menteri Perdagangan Periode 2014 - 2019 Rachmat Gobel. (Liputan6.com/Andrian Martinus Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel menyatakan akan membenahi sistem distribusi bahan kebutuhan pokok masyarakat seperti beras untuk menjaga kestabilan harga.

Dia mencurigai, selama ini lonjakan harga bahan kebutuhan pokok disebabkan oleh sistem distribusi yang terlalu panjang. Hal itu memicu banyak pungutan yang membuat harga di tingkat konsumen melambung.

"Artinya selama ini ada sistem yang bikin dikutip sana-sini, yang buat harga mahal. Sistem ini yang harus diubah agar bagaimana harga ini bisa didapat oleh konsumen dengan murah," ujar Rachmat di Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Minggu (12/4/2015).

Dia mencontohkan, jalur distribusi yang diterapkan oleh PD Pasar Jaya sebagai pengelola pasar tradisional di wilayah DKI Jakarta sudah tepat. Hal ini menyebabkan harga bahan kebutuhan pokoknya di bawah rata-rata.

"Buktinya PD Pasar Jaya bisa menetapkan harga 20 persen-30 persen di bawah dari pada harga," lanjut dia.

Untuk itu, Rachmat menyatakan, pihaknya akan fokus untuk membenahi dan memotong rantai distribusi ini agar tidak ada lagi permainan harga di tingkat distributor.

"Pemerintah punya fokus bagaimana menurunkan harga kebutuhan pokok masyarakat. Selama ini jalurnya panjang, ini harus diubah. Supaya sampai ke konsumen harganya murah, sistem distribusi harus kami rapihkan dan benahi," tandasnya.

Sebelumnya berdasarkan pantauan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, harga barang kebutuhan pokok per 12 April 2015 dibandingkan dengan 10 April 2015 di Pasar Grogol, Jakarta Barat terpantau stabil.

Harga beras sebesar Rp 9.500 per kg, gula pasir Rp 13 ribu per kg, minyak goreng curah Rp 11 ribu per liter, daging sapi Rp 90 ribu per kg, daging ayam ras Rp 28 ribu per kg.

Selain itu, harga telur ayam Rp 19 ribu per kg, tepung terigu Rp 8.000 per kg, kedelai impor Rp 10 ribu per kg, cabe merah keriting Rp 18 ribu per kg, cabe rawit merah Rp 24 ribu per kg, bawang merah Rp 32 ribu per kg, dan bawang putih Rp 18 ribu per Kg.

Sementara untuk harga rata-rata nasional per 10 April 2015 dibandingkan seminggu terakhir relatif stabil. Harga beras medium tercatat Rp 10.034 per kg, gula pasir Rp 11.593 per kg atau naik 0,12 persen, minyak goreng curah Rp 11.263 per liter atau turun 0,07 persen, tepung terigu Rp 8.830 per kg atau turun 0,08 persen, kedelai impor Rp 10.920 per kg atau naik 0,78 persen.

Harga daging sapi Rp 101.498 per kg, daging ayam ras Rp 26.702 per kg atau naik 0,46 persen, telur ayam ras Rp 19.354 atau turun 0,17, persen, cabe merah keriting Rp 21.832 per kg atau turun 1,13 persen, cabe merah besar Rp 23.17 per kg atau turun 1,03 persen, cabe rawit merah Rp 33.970 per kg atau turun 1,5 persen, bawang merah Rp 30.263 per kg atau naik 0,65 persen, dan bawang putih Rp 17.876 atau naik 0,21 persen. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya