Liputan6.com, San Francisco - Sebuah penelitian menemukan bahwa emisi gas buang kendaraan bermotor tidak akan sampai pada tingkat kebersihan sebagaimana yang diklaim produsen. Dengan kata lain, emisi kendaraan saat ini masih terlalu tinggi. Penelitian ini diterbitkan oleh International Council of Transportation Clean.
Melansir Autoblog pada Senin (13/4/2015), penelitian ini menggunakan alat bernama portable emissions measurement systems (PEMS). Alat ini dapat memberikan data akurat tentang kendaraan seperti kecepatan, akselarasi, termasuk zat kimia apa saja yang dikeluarkan.
Advertisement
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 kendaraan diesel dengan 12 kendaraan dari Eropa dan 3 dari AS. Untuk mendapatkan data, 15 kendaraan ini melaju sejauh 6.400 km.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa level nitrogen oxides (NOx) atau gas hasil reaksi antara nitrogen dan oksigen saat pembakaran bahkan lebih tinggi tujuh kali lipat dari standar Euro 6. Padahal, Euro 6 adalah standar gas buang tertinggi yang ada saat ini.
Beragam reaksi muncul setelah penelitian ini dipublikasikan. Uni Eropa misalnya, mereka memutuskan untuk melakukan uji emisi dengan metode yang serupa. Sedangkan pabrikan mobil mendapatkan peringatan dari para peneliti untuk sesegera mungkin memperbaiki NOx mulai saat ini.
(rio/ian)