Liputan6.com, Jakarta - Batik tercatat dalam sejarah UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia. Mirisnya, negara ini justru mengimpor tekstil dengan desain cetakan batik dari China. Bahkan nilai impornya sudah mencapai jutaan dolar Amerika Serikat (AS).
Menteri Perdagangan (Mendag), Rachmat Gobel mengaku akan menerbitkan peraturan yang akan melarang impor tekstil desain batik dari China. Saat ini, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Perindustrian Saleh Husin.
"Ini saya lagi bicara dengan Menteri Pariwisata dan Menteri Perindustrian. Koordinasi sangat perlu," kata dia saat berbincang dengan wartawan usai Penandatanganan MoU Pembinaan Dunia Usaha Nasional dengan Apindo di kantor Kemendag, Jakarta, Senin (13/4/2015).
Sambung Rachmat, hal ini harus dilakukan untuk melindungi produk warisan budaya Indonesia secara turun temurun agar tidak punah digerus serbuan impor. Di samping itu, menjaga pelaku usaha batik dalam negeri, khususnya di bidang usaha batik cetak atau printing agar bisnis tetap langgeng.
"Banyak tekstil kita impor dari China tapi desain batik. Ini harus kita hambat, jika tidak, industri batik kecil printing pasti akan mati. Juga untuk songket dan lainnya," paparnya.
Dijelaskan dia, gempuran produk batik asal China bukanlah bentuk pemalsuan. China membuat desain tektil bercorak batik, namun hak paten tetap dipegang Indonesia. "Itu bukan pemalsuan. Desain memang batik yang China buat, hak paten ada di sini," ucapnya.
Sekadar informasi, Indonesia mengimpor kain batik dan produk jadi batik dari China dengan nilai US$ 30 juta atau Rp 285 miliar sepanjang 2012. Serbuan barang tekstil batik dari Negeri Tirai Bambu itu terjadi sejak empat tahun yang lalu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat sebanyak 1.037 ton produk batik yang masuk dari China ke Indonesia dengan nilai US$ 30 juta. Impor terbesar adalah untuk jenis kain tenun dicetak batik, yaitu sebanyak 677,4 ton senilai US$ 23,3 juta dan kain tenun yang dicetak dengan proses batik sebanyak 199,2 ton dengan nilai US$ 1,8 juta pada 2012 lalu. (Fik/Gdn)
Mendag Rachmat Gobel Bakal Stop Impor Batik dari China
Batik tercatat dalam sejarah UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia.
diperbarui 13 Apr 2015, 15:53 WIBBatik motif burung merak ini menjadi ciri khas di Kampung batik, Jetis, Sidoarjo, Senin (31/03/2015). Produksi batik Kota Sidoarjo ini sejak tahun 1960-an hingga saat ini masih tetap bertahan ditengah perkembangan zaman. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Fitur Batik Hadir di GoPaint Huawei, Lestarikan Budaya dengan Teknologi
Harga Memecoin Trump Cyborg Diramal Bisa Naik 15.000%
Pedagang Asongan Protes Dilarang Masuk Kawasan Ancol di Musim Liburan Natal dan Tahun Baru
VIDEO: Operasi Kapal Tanker Tua Rusia Picu Kekhawatiran Tumpahan Minyak
Malam 1 Rajab 2025 Jatuh pada Tanggal Berapa? Berikut Kenali Keutamaannya
MUI Pertanyakan Urgensi PPN Naik Jadi 12%
Prestasi Gemilang! BRI Raih Predikat Best Employers Asia Pacific 2025 Versi Financial Times dan Statista
6 Cuitan Netizen "Beri Kami 300 T, Kami Siap Dipenjara 6 Tahun", Bentuk Protes
Kaleidoskop 2024: Hoaks Seputar Dunia Kesehatan Masih Masif Beredar
Investor Asing Borong Saham Rp 759,38 Miliar jelang Akhir 2024
Susan Sameh Gemas dengan Putra Lesti Kejora dan Rizky Billar, Memohon Doa Segera Diberi Momongan
Dipepet Liverpool dan Man United, AC Milan Buru-Buru Pagari Christian Pulisic dengan Kontrak Baru