Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah mengumumkan pembangunan rencana strategis terkait rencana pita lebar Indonesia alias Indonesia Broadband Plan (IBP). Kemanakah arah pembangunan jalur pita lebar yang telah diumumkan pemerintah tersebut nantinya?
Nonot Harsono, Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengklaim arahnya masih belum jelas. Ia menilai konsep yang dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 94 Tahun 2014 masih terlalu sempit dalam memandang fungsi dan manfaat yang bisa dihadirkan pita lebar bagi negara.
"Konsep broadband yang lebih ditekankan untuk penggunaan e-government dalam Perpres 94 itu terlalu sempit. Masih banyak yang bisa memanfaatkan broadband di daerah mulai dari masyarakatnya sampai pabrik dan indusrti lainnya di sana harusnya bisa lebih produktif," ungkap Nonot.
Pria asal Madura itu menyatakan akses internet yang dihadirkan broadband bisa dimanfaatkan untuk menangani masalah pendidikan dan kesehatan yang masih sangat terbatas bagi masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan maupun perbatasan.
"Di daerah itu kan guru susah, kalau ada broadband di sana kita bisa saja jadi pengajar dari sini. Soal kesehatan, dokter dari rumah sakit di kota bisa lihat langsung kondisi pasiennya memanfaatkan akses internet entah itu kondisi jantungnya, atau organ lain pantau dari jauh kan bisa jadinya," tambah Nonot.
Ia pun memaparkan kian dibutuhkannya akses internet di wilayah pedesaan semakin tinggi karena adanya Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Akses informasi dari masyarakat jadi semakin dimudahkan apabila diaplikasikan memakai internet.
"KIP dan KIS jadi harapan kita sekarang karena mereka akan butuh BTS dan internet. Konsep penerapannya kan buat distribusi pakai nomor ponsel, jadi mereka bawa nomor ponselnya ke kantor pos terus nanti baru ditransfer uangnya ke nomor ponsel mereka. Nah, itu mau gak mau kan butuh BTS dan internet," ujarnya.
Lebih lanjut, ia berharap ke depan pemerintah dapat lebih memandang broadband sebagai fasilitas yang bisa dimanfaatkan di segala sektor kehidupan. "Kalau dipakai untuk kebutuhan pabrik dan sektor ekonomi lainnya kan lebih bagus untuk mendorong pemasukkan negara biar lebiih besar lagi jangan cuma buat terbatas di e-gov saja," tandasnya.
(den/dew)
Kemana Arah Broadband Plan Indonesia?
Komisioner BRTI, Nonot Harsono, mengklaim arah Indonesia Broadband Plan masih belum jelas.
diperbarui 13 Apr 2015, 18:40 WIBIlustrasi (ist.)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Resep Daun Penurun Kolesterol yang Bisa Anda Buat di Rumah
Manfaat Kolang-Kaling Rahasia Sehat Turunkan Kolesterol dan Asam Urat
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Kamis 19 Desember 2024
Link Live Streaming Carabao Cup, Segera Tayang di Vidio: Arsenal vs Crystal Palace, Southampton vs Liverpool
Fakta Menarik Film Modal Nekat karya Imam Darto, Rilis 19 Desember 2024
Jangan Sampai Pertanyakan Hal Ini kepada Allah SWT, Dampaknya Berbahaya Kata Gus Baha
Simak, Sejarah Hari Bela Negara dan Temanya Tahun Ini
3 Fakta Menarik Setelah Amorim Membuat Manchester United Kembali Berwarna Merah
10 Galaksi di Alam Semesta dan Fakta Menariknya
Tatkala Beras Saudagar Tamak Berubah jadi Pasir, Kisah Karomah Sunan Gresik
Jadwal dan Hasil Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Misi Jadi Raja Asia Tenggara
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala AFF 2024: Siapa Jadi Raja Asia Tenggara?