Liputan6.com, Jakarta Dunia akting bukanlah hal baru bagi Ade Firman Hakim. Namun, kiprahnya di layar lebar memang belum lama. Sebut saja film-film yang pernah dimainkannya antara lain Tjokroaminoto: Guru Bangsa, Soekarno: Indonesia Merdeka, dan Dibalik 98.
Sejak itu, ia pun mulai jatuh cinta dengan layar lebar. Ade Firman Hakim bukan saja menjadi pemain, tapi juga jadi line produser untuk film pendek berjudul Its Used To Be Pandhora.
"Aku lagi coba jadi line producer untuk film pendek. Di situ aku juga jadi pemain. Filmnya bercerita tentang kotak Pandora," ungkap Ade Firman Hakim kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (13/4/2015).
Dan rencananya, Ade Firman Hakim akan menyertakan filmnya tersebut untuk festival Guillermo del Toro, dan akan screening di UK. "Ini kerjasama dengan Marky Jahjali, seorang sutradara yang punya lisence Stephen King untuk novelnya berjudul Women In The Room untuk dijadikan film. Mudah-mudahan jadi untuk semuanya, karena masih meeting sih soal itu," ujar pria yang saat ini bergabung dengan Teater Koma.
Film Its Used To Be Pandhora ini berkisah tentang seorang ayah berprofesi sebagai pelukis, namun hilang passion-nya. Kekesalannya pun dilampiaskan pada istri dan kedua anaknya. Sampai satu hari, anak bungsunya melihat kakaknya disiksa ayahnya, ia pun berlari keluar. Dan ia menemukan kotak Pandora yang isinya tentang alam semesta dan juga monster-monster yang melahap kedua orangtuanya.
Advertisement
"Film ini dibuat hanya dalam waktu dua hari. Dan cerita ini campuran dari kisah seharian dan imajinatif tentang kotak pandora," tandas Ade Firman Hakim.(Mer/Ade)