Liputan6.com, Jakarta - Jadwal paket pencalonan direksi Bursa paling lambat disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 April 2015. Sejumlah kalangan pun berharap calon direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2018 tak hanya meningkatkan kuantitas tetapi juga kualitas baik investor dan emiten.
Berdasarkan kabar beredar ada lima paket yang mengajukan susunan calon direksi baru BEI. Paket itu antara lain dipimpin oleh Tito Sulistio, Samsul Hidayat, Abiprayadi Riyanto, Reynaldi Hermansyah dan Ronald T Karim. Jumlah paket direksi BEI pada 2015 ini memang lebih banyak dari periode sebelumnya yang hanya tiga paket.
Advertisement
Direktur PT Evergreen Capital Rudi Utomo menilai, ada lima paket tersebut cukup bagus sehingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki banyak pilihan. Pemilihan paket direksi itu bagus asalkan bersaing secara fair dan demokrasi.
"Makin banyak paket untuk OJK semakin bagus. Tujuannya untuk pengembangan bursa," ujar Rudi saat dihubungi Liputan6.com, yang ditulis Selasa (13/4/2015).
Sejumlah analis pun mengharapkan direksi BEI baru dapat membenahi dan meningkatkan perkembangan pasar modal Indonesia agar menarik investor. Kepala Riset PT Bahana Securities, Harry Su mengatakan, BEI harus meningkatkan kebijakan untuk mendongkrak transparansi di pasar modal. Hal itu agar mendorong perusahaan tercatat di pasar modal dapat menjalankan good corporate governance sehingga dapat menarik lebih banyak investor di pasar modal.
"Saat ini banyak perusahaan yang sudah go public tetapi tidak mau bertemu dengan analis dan investor jadi untuk apa go public?," kata Harry.
Sementara itu, Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, setiap ada pergantian direksi BEI memang ada harapan kemajuan pasar modal. Pertama, Reza menuturkan, direksi BEI baru diharapkan tidak hanya menambah jumlah investor tetapi juga mendorong aktivitas transaksi saham oleh investor semakin meningkat.
Kedua, direksi BEI juga diharapkan dapat mengurangi spekulasi di pasar modal. Reza menilai, spekulan yang memiliki dana besar yang hanya dapat bermain di pasar modal maka memicu investor lain terutama ritel menjadi skeptis.
"Ketiga, direksi BEI juga diharapkan pro pasar. Selama ini jadi keluhan pelaku industri yaitu fraksi saham. Dengan ada perubahan fraksi saham membuat investor jadi lebih lama untuk mendapatkan keuntungan, dan broker pun susah cari omzet. Kalau perubahan lot itu memang baik, tetapi apakah sudah ada bukti penambahan jumlah investor," ujar Reza.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah sub account yang tercatat mencapai 484.688 pada Maret 2015. Angka ini memang meningkat dari periode Maret 2014 sekitar 423.433 sub account.
Calon Direksi BEI
Calon Direksi BEI
Sementara itu, Direktur Independen PT Jasa Marga Tbk, Reynaldi Hermansjah menuturkan, pihaknya memang telah mencalonkan diri untuk posisi Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah tersebut diambilnya juga mengingat dunia pasar modal tak asing lagi bagi Reynaldi.
"Saya sudah cukup lama mengenal industri pasar modal, dan punya passion di situ. Apalagi saya juga mengawali karir di perusahaan sekuritas dan manajer investasi. Sekarang memiliki posisi di emiten," tutur Reynaldi.
Reynaldi mengawali karirnya sebagai Head of Sales di Nomura Securities pada 1991. Lalu pada 1993-1996, ia menjabat sebagai Senior Manager di Mees Pierson Finas Investment Management. Saat ini, Reynaldi duduk sebagai Direktur Independen PT Jasa Marga Tbk.
Hermansjah mengatakan, pihaknya akan mengajukan paket calon direksi BEI paling lambat pada 30 April 2015. Ia pun telah memiliki harapan untuk industri pasar modal ke depan agar memberikan kontribusi lebih ke pertumbuhan ekonomi, dan memasyarakatkan pasar modal.
Selain itu, Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto mengatakan, pihaknya juga mendapatkan dukungan dari rekan sejawat untuk maju dalam pemilihan direksi BEI. Pihaknya juga sedang persiapan mengajukan paket direksi BEI ke OJK.
Adapun susunan lima paket itu antara lain:
Paket I
Tito Sulistio (Direktur Utama), Liz Da Lopes, Alpini Kianjaya, Krishna Suparto, Andrew Aswin, M. Mukhlis, dan Laksmi Dewi.
Paket II
Samsul Hidayat (Direktur Utama), Yohanes Liauw, Chaeruddin Berlian, I Gede Nyoman Yetna, Sulistyo Budi, dan Ratih D.Item.
Paket III
Abiprayadi Riyanto (Direktur Utama), Wijaya Subekti, Nicky Hogan, Patricia Sendjojo, Susanti Wijaya, Supandi.
Paket IV
Reynaldi Hermansjah, Kristian Manullang, Darma Lantap, Budi Sanjaya, Ignatius Girendroheru, Fifi Virgantaria, dan Denny Taher.
Sedangkan paket V yang baru diketahui yaitu Ronald T. Andi Kasim.
Advertisement