Liputan6.com, Jakarta- Juventus akan menjamu AS Monaco di Juventus Stadium, Rabu (15/4/2015) dini hari WIB pada babak delapan besar Liga Champions.
Sebelum pertandingan tersebut, Si Nyonya Tua --sebutan Juventus-- baru saja menelan kekalahan dari klub yang mengalami masalah finansial, AC Parma dengan skor 0-1. Tentu saja hal itu menjadi modal buruk untuk melawan Monaco.
Advertisement
"Kami sudah melupakan kekalahan yang sesungguhnya memalukan tersebut. Sekarang, kami sudah memalingkan perhatian pada AS Monaco. Ini menjadi pertandingan final, karena pertemuan kedua nanti ada di markas mereka. Tim akan tampil beda, dan tentu saja kemenangan dengan skor berapapun menjadi target realistis,” tutur pelatih Si Nyonya Tua, Massimiliano Allegri, dilansir dari Tuttosport.
Untuk menghadapi Monaco, Allegri menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain seperti menyingkirkan Borussia Dortmund di babak 16 besar Liga Champions. Menurut sang pelatih, Monaco lebih sulit dari Dortmund.
"Tanpa intensitas dan mentalitas yang sama yang kami miliki di Dortmund, maka bakal sulit (lolos ke semifinal). Monaco hanya sekali kebolan dari enam pertandingan di fase grup. Itu tidak terjadi secara kebetulan. Mereka teroganisasi dan memiliki seorang pelatih top," kata Allegri.
"Yang terpenting adalah kami tidak kebobolan dan lolos ke babak selanjutnya. Ini adalah prospek yang berbeda pada babak 16 besar melawan Dortmund. Lebih sulit saat Anda melawan tim yang tidak banyak kebobolan. Monaco memberikan Anda sedikit ruang untuk dimanfaatkan sehingga kesabaran yang diperlukan," tegas ahli susun formasi berkebangsaan Italia tersebut.
Sementara itu, Monaco adalah tim yang tidak diunggulkan pada Liga Champions musim ini. Namun mereka menunjukkan kalau tim asal Prancis tersebut tidak pantas dipandang sebelah mata.
"Kami sudah berada di perempatfinal. Kami mengakhiri fase grup sebagai pemuncak. Kami ada di sini setelah berhasil mengalahkan Arsenal. Jadi, kami pantas dihormati dan tak dipandang sebagai underdog," ujar pelatih AS Monaco, Leonardo Jardim, dilansir Football Italia.
Untuk laga melawan Juventus nanti, ahli racik taktik berusia 40 tahun tersebut menginstruksikan anak asuhnya bermain sabar. Jardim menilai Si Nyonta Tua lebih tangguh dari Arsenal, tim yang Monaco singkirkan di babak 16 besar.
"(Menghadapi Juventus) akan lebih sulit, karena penampilan Juventus tahun ini lebih kuat dibandingkan Arsenal. Mudah saja, karena Juventus lolos ke perempatfinal sementara Arsenal tidak," ia menuturkan.
"Juventus jelas diunggulkan, karena mereka tim berkualitas dan kaya pengalaman. Semua pemain Juventus memiliki CV bagus, semua pemain usianya di atas 23 tahun. Tapi, meski Anda mengatakan Juventus lebih difavoritkan untuk pertandingan besok, kami akan bermain seperti biasa, menghormati lawan dan berusaha tampil baik di lapangan," mantan pelatih Olympiakos itu mengakhiri.