Liputan6.com, Jakarta - Menjelang rilis suku bunga Bank Indonesia (BI rate) hari ini, nilai tukar rupiah tampak kembali tergelincir ke kisaran 13.000 per dolar AS. Sejauh ini, hasil Rapat Dewan Gubernur BI diperkirakan masih mempertahankan suku bunga di level 7,5 persen.
Data valuta asing Bloomberg, Selasa (14/4/2015) menunjukkan nilai tukar rupiah melemah 0,09 persen ke level 13.000 per dolar AS. Nilai tukar rupiah sempat melemah lebih jauh ke level 13.003 per dolar AS pada perdagangan pukul 8:32 waktu Jakarta.
Advertisement
Nilai tukar rupiah tampak berfluktuasi cukup aktif dan cukup tajam di kisaran 12.967 - 13.002 hingga menjelang siang pada perdagangan hari ini.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), mencatat nilai tukar rupiah terkoreksi 34 poin ke level 12.979 per dolar AS. Rupiah melanjutkan pelemahan dari perdagangan sebelumnya di level 12.945 per dolar AS.
Ekonom DBS Bank Ltd, Gundy Cahyadi menuturkan, Bank Indonesia masih akan mempertahankan BI Rate di level 7,5 persen. Hal itu melihat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih di bawah tekanan. Karena itu, BI masih akan mempertahankan kebijakan moneter yang ketat.
Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menjelaskan, rupiah yang masih belum stabil dan turunnya cadangan devisa, BI rate tetap akan bertahan di level 7,5 persen.
"Penting ditunggu perubahan pandangan Bank Indonesia terhadap angka inflasi serta pertumbuhan ekonomi," tutur Rangga.
Dari faktor eksternal, tekanan dari dolar AS tercatat masih sangat kuat meski data makro ekonominya tidak begitu positif.
Sementara Ekonom PT Bank Woori Saudara Rully Nova menjelaskan, rilis BI rate merupakan salah satu yang dinanti para pelaku pasar saat ini. Sejauh ini, pasar internal juga masih belum menunjukkan sentimen positif yang dapat mendongkrak nilai tukar rupiah. (Sis/Ahm)