Liputan6.com, Paris - Paris Saint Germain (PSG) bakal mencoba memuluskan misi lolos ke semifinal Liga Champions untuk kali kedua sepanjang sejarah keikutsertaan di kompetisi kasta tertinggi di Eropa.
PSG terakhir kali menembus fase 4 besar pada musim 1994-95. Ketika itu, di semifinal, PSG harus mengakui keunggulan raksasa Italia, AC Milan. Hampir 2 dekade, PSG punya kesempatan lagi selangkah lebih dekat dengan gelar supremasi tertinggi di antarklub Eropa.
Advertisement
Tapi tentu, bukan urusan gampang bagi Les Parisien untuk melewati tembok besar di babak 8 besar. PSG kembali ditakdirkan bertemu dengan 'kawan lama', Barcelona.
Menghadapi raksasa Catalan di perempat final menjadi Deja Vu buat tim berlogo menara eiffel itu di leg 1 babak perempat final Liga Champions, Rabu (15/4/2015) atau Kamis dinihari WIB di Parc de Princes.
Dua musim lalu, Lionel Messi Cs mengubur harapan PSG tampil di semifinal. Rasa itu jelas masih sakit. Ketika itu, PSG tersingkir lantaran kalah produktivitas gol tandang dengan agregat 3-3.
Dan sudah pasti, PSG tidak ingin jatuh ke lubang yang sama. Harusnya, tim asuhan Laurent Blanc itu sudah hapal di luar kepala kekuatan Barcelona. Ya, kedua kubu sempat bertemu di babak penyisihan grup Liga Champions musim ini.
Pada pertemuan pertama (babak penyisihan grup) PSG mampu memetik kemenangan 3-2. Sayang, di Camp Nou PSG menyerah dengan kedudukan 1-3.
Menghadapi Barcelona, PSG justru pincang karena mengalami cedera. Dua pemain bertahan, David Luiz dan Thiago Motta mengalami cedera. Tapi Blanc ogah ambil pusing.
"Ini akan menyita waktu berurusan dengan cedera. Namun, kami akan bermain untuk memenangkan semua pertandingan."
Masalah tim tamu jelang laga ini adalah, kondisi internal tim yang memanas. Gara-garanya strategi pelatih Luis Enrique yang dianggap kurang tepat.
Contoh kasusnya ketika Neymar ditarik keluar kontra Sevilla. Padahal, sang pemain ikut menyumbangkan gol di laga ini. "Saya tidak tertarik berbicara pertandingan," ketus striker internasional Brasil itu.
Akankah masalah ini mengganggu stabilitas tim di Paris?