Perebutan Kilang Minyak Yaman, 400 Tentara Keok Lawan Suku Lokal

Pelabuhan minyak di Balhalf itu merupakan satu-satunya terminal minyak dan gas di Yaman.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 14 Apr 2015, 19:01 WIB
Pelabuhan minyak di Balhalf, Aden, Yaman. (BBC)

Liputan6.com, Aden - Salah satu kelompok suku bersenjata di Yaman merebut kilang minyak dan gas di Teluk Aden. Unit tentara yang bertugas menjaga fasilitas tersebut dilaporkan keok alias menyerah.

"400 Tentara yang ditugaskan menjaga terminal itu sudah menyerah. Pasukan kami berhasil memasuki pelabuhan dan kantor fasilitas itu," demikian diberitakan BBC, Selasa (15/4/2015) mengutip seorang sumber dari kelompok suku bersenjata.

Sumber tersebut juga menyatakan, kelompoknya bertekad menjamin keamanan di lokasi tersebut.

"Suku bersenjata Yaman itu menguasai pangkalan militer yang ditugaskan melindungi pelabuhan Balhaf, lokasi terminal ekspor gas negara itu pada Senin 13 April waktu setempat," kata sumber-sumber suku dan militer dilansir dari Global Post.

Pelabuhan minyak di Balhalf itu merupakan satu-satunya terminal minyak dan gas di Yaman.

Pasukan pemerintah, pemberontak Houthi, dan kelompok-kelompok suku yang bersenjata, saat ini sedang berperang memperebutkan kekuasaan di Yaman.

Tentara dari dua brigade yang berbasis di dekat pelabuhan di Provinsi Shabwa dilaporkan telah meninggalkan posisi. Sedangkan suku yang telah mengepung pangkalan dan menyita senjata berat mereka.

Sebelumnya pada hari Selasa 14 April, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif sempat mengusulkan empat hal untuk mengakhiri konflik di Yaman. Termasuk gencatan senjata serta dialog kelompok yang bertikai serta bantuan kemanusiaan,

Ia juga menegaskan posisi Teheran yang menentang serangan udara dari Arab Saudi dan koalisinya, terhadap pemberontak Houthi. Dewan Keamanan PBB juga diharapkan akan mendikusikan sanksi, termasuk embargo senjata, terhadap pemberontak tersebut. (Tnt/Ein)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya