Liputan6.com, New York - CEO Gravity Payments Dan Price tampak layak menjadi panutan para bos perusahaan lain melalui aksi mulianya yang patut diacungi jempol. Price memutuskan memangkas gajinya sendiri demi menaikkan gaji karyawan di perusahaannya dan melindungi rasa bahagia pegawainya.
Mengutip laman New York Times, Rabu (15/4/2015), gagasan untuk memotong gajinya sendiri muncul setelah dirinya membaca sebuah artikel tentang kebahagiaan. Dalam artikel itu disebutkan, tambahan pendapatan dapat berpengaruh besar bagi orang-orang yang memperoleh gaji kurang dari US$ 70 ribu.
Advertisement
Price mengubah gagasannya menjadi kenyataan pada awal pekan ini saat dia mengejutkan 120 persen karyawannya dengan pengumuman kenaikkan gaji tersebut. Bahkan petugas kebersihan dengan gaji terkecil, customer service dan salesman juga naik hingga US$ 70 ribu.
"Apakah ada orang lain yang merasa terkejut sekarang? Saya sekarang merasa agak terkejut juga," ujar Price setelah tepuk tangan seluruh karyawan meramaikan gagasannya itu.
Untuk menaikkan upah karyawannya, Price akan memangkas gajinya yang berjumlah hampir US$ 1 juta menjadi hanya US$ 70 ribu saja. Dia juga berjanji akan menggunakan 75 hingga 80 persen dari profit perusahaan untuk kesejahteraan karyawan.
Juru bicara perusahaan Ryan Pirkle menjelaskan, rata-rata gaji karyawan Gravity adalah US$ 48 ribu per tahun. Dengan gagasan Price tersebut, maka sekitar 30 karyawan akan mengalami kenaikkan gaji hingga dua kali lipat.
Gravity mungkin hanya perusahaan kecil, tapi langkah yang diambil Price merupakan terobosan besar terhadap isu perekonomian yang mengundang perhatian nasional. Terlebih lagi mengingat Amerika SErikat merupakan negara dengan selisih upah terbesar di dunia.
Di AS, CEO dibayar 300 kali lipat lebih tinggi dibandingkan rata-rata karyawan biasa. (Sis/Ndw)