Kris Beberkan Kerja Kerasnya Saat Jadi Personel EXO

Wu Yi Fan atau yang lebih dikenal sebagai Kris, mantan personel EXO, mengungkapkan kisah kerja kerasnya saat menjadi personel EXO.

oleh Desika Pemita diperbarui 16 Apr 2015, 07:00 WIB
Wu Yi Fan atau yang lebih dikenal sebagai Kris, mantan personel EXO, mengungkapkan kisah kerja kerasnya saat menjadi personel EXO.

Liputan6.com, Taipei Sejak debut di dunia hiburan 2011 silam, Kris dikenal sebagai personel boy band asuhan SM Entertainment EXO. Namun idola bernama asli Wu Yi Fan itu melayangkan gugatan kepada agensinya pertengahan 2014.

Kris ingin memutuskan kontrak kerja sama dengan SM Entertainment. Alasannya, Kris merasa jika dirinya tak mendapatkan perlakukan adil dibandingkan artis asuhan lainnya yang diperbolehkan terjun ke berbagai bidang di dunia hiburan, termasuk berakting.

Kris saat masih bergabung bersama EXO yang membesarkan namanya di dunia hiburan.


Selepas dari EXO, Kris pulang kampung ke negara asalnya yaitu Tiongkok. Kris pun mulai menjajal kemampuan aktingnya dengan bermain dalam film Mandarin Somewhere Only We Know.

Kris berhasil meraih penghargaan Outstanding Youth Award dari Sina. Kris mengungkapkan pidato yang menyentuh hati mengenai hidupnya saat bersama EXO.

Kris saat beraksi bersama EXO, boy band yang membesarkan namanya.

"Saat saya masih berusia 18 tahun, saya mulai masuk ke dunia hiburan akibat kesempatan emas. Saya pun mulai mengejar mimpi lain. Awalnya, ibu saya sempat melarang karena merasa khawatir," ujar Kris memulai ceritanya, dilansir dari Koreaboo, baru-baru ini.

"Namun saya pikir seorang pria harus mandiri sejak usia yang sangat muda. Jadi, saya pun memutuskan terbang ke Korea. Sistem pelatihan calon idola di Korea sangat ketat. Saya banyak belajar dari sana , harus bekerja keras selama tujuh tahun."

Kris dan Luhan, dua mantan personel EXO, yang melayangkan gugatan kepada agensinya 2014 silam.


"Situasi pun makin sulit saat kau dihadapkan dengan kondisi yang tak pasti, apakah kau akan meraih mimpimu atau harus berhenti. Saya sempat nyaris menyerah."

"Namun ibu yang selalu memberikan semangat. Dia adalah motivasi terbesar dalam hidup. Dia selalu bilang, `tak peduli apapun yang terjadi, jika kau merasa lelah maka kau bisa pulang kapanpun kau mau. Jangan takut.` Itu yang membuat saya tetap bertahan."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya