Liputan6.com, Jakarta - Pembunuh Deudeuh Alfi Syahrin (26), Rio Santoso (25) mengaku sudah memiliki firasat akan ditangkap polisi. Untuk itu dia tak melarikan diri ke tempat persembunyian dan tetap menjalankan kehidupan bersama keluarga kecilnya.
"Saya sudah yakin akan tertangkap. Karena itu saya tidak melarikan diri jauh-jauh," kata Rio di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Rio menambahkan, pintu rumahnya diketuk polisi pada Rabu dinihari hari sekitar pukul 03.00 WIB. Mendengar ketukan pintu, Rio dan sang istri pun bergegas membukanya. Namun saat pintu dibuka, ia mendapati 7 pria berdiri di ambang teras rumah.
Salah satu dari 7 pria itu mengaku dari Polda Metro Jaya dan hendak menjemput sang kepala keluarga, Rio.
Mengetahui hal itu, istri Rio yang tak mengetahui kesalahan yang dibuat suaminya itu pun histeris. Wanita yang sedang mengandung anak keduanya itu menangis tersedu sehingga beberapa anggota polisi berusaha menenangkannya.
Kepala Unit 1 Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kompol Buddy Towoliu langsung meminta Rio masuk ke dalam mobil petugas.
Dalam mobil, Buddy menanyakan keterkaitan Rio dalam kasus pembunuhan Deudeuh. Mobil belum jauh berjalan, guru matematika ini sudah mengakui perbuatannya.
"Saya bilang ke dia,'Saya bisa tahu kamu di sini karena Tuhan yang tunjukkan. Makanya kamu mengaku saja kamu membunuh Tata'," tutur Buddy dalam kesempatan yang sama.
Tak hanya mengaku sebagai pembunuh, Rio juga mengaku mencuri barang-barang berharga Deudeuh kemudian menyimpannya di rumah.
Jenazah Deudeuh yang juga akrab disapa Empi itu, ditemukan tanpa busana dengan mulut disumpal kaus kaki hitam dan leher dijerat lilitan kabel. Di tubuhnya juga ditemukan luka tusukan benda tajam.
Saat olah tempat kerjadian perkara (TKP), polisi menemukan 2 alat kontrasepsi bekas di kamar kos Deudeuh. Jenazah janda beranak 1 asal Depok ini dimakamkan keluarganya di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, pada Minggu 12 April 2015 siang. (Ali)
Istri Pembunuh Deudeuh Histeris Saat Suaminya Ditangkap
Wanita yang sedang mengandung anak keduanya itu menangis tersedu sehingga beberapa anggota polisi berusaha menenangkannya.
diperbarui 16 Apr 2015, 02:00 WIBPintu kamar kos tempat terbunuhnya Deudeuh Alfisahrin telah diberi garis polisi, Jakarta, Rabu (15/4/2015). Rumah kos Boarding House di kawasan Tebet tampak sepi pasca terbunuhnya Deudeuh. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Berebut Warisan, Kakak Bunuh Adik Kandung dan Anak Juragan Mangga Surabaya
Mimpi Dijodohkan Artinya: Tafsir Lengkap dan Makna Tersembunyi
Aluminium Indonesia Bebas Tuduhan BMAD dan CVD, Ekspor ke AS Bakal Melesat
7 Potret Terbaru Citra Monica Lepas Hijab, Istri Ifan Seventeen Disorot
Arti Mimpi Didatangi Anak Kecil: Makna Spiritual dan Psikologis
Merayakan 681 Tahun Desa Tanggari, ADT Soroti Kejayaan Warisan Leluhur
Seduhan Daun yang Ampuh Turunkan Kolesterol, Resep Mudah dari Daun Salam hingga Jambu Biji
Timnas Indonesia Tak Gentar Lawan Jepang, Marselino Ferdinan: Sama-Sama Manusia
VIDEO: Kevin Diks Disorot Media Jepang, Disebut Senjata Rahasia Indonesia
Wamen UMKM Ungkap Titah Prabowo Soal Dukungan ke UMKM
Menurut Gus Baha Masuk Surga Itu Gampang, tapi..
Arti Mimpi Di Keroyok Orang: Makna Tersembunyi dan Cara Menyikapinya